Sabtu 15 Apr 2017 06:08 WIB

Warga Selandia Baru Bersihkan Sisa Terjangan Badai Siklon

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Ilham
Badai Siklon (ilustrasi)
Foto: EPA
Badai Siklon (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masyarakat Selandia Baru mulai membersihkan sisa-sisa Badai Siklon yang menerjang negara mereka pada Kamis (13/4), lalu. Badai telah mengakibatkan sejumlah pohon tumbang, tanah longsor, dan ikut merusak pembangkit listrik.

Saat ini, ribuan rumah masih gelap gulita karena belum dapat dialiri listrik. Sebelum badai datang, sejumlah warga telah meninggalkan rumah mereka karena pemerintah setempat telah mengumumkan kondisi darurat di negara bagian utara Selandia Baru.

Sementara itu, di pulau bagian selatan negara tersebut, hujan deras masih terjadi hingga menyebabkan sejumlah sungai meluap dan jalan di sekitar Chrischruch tergenang air. Cuaca buruk diprediksi masih akan berlanjut dan membawa hujan lebat ke Dunedin.

Kementerian Pertahanan Sipil Selandia Baru memperingatkan warga untuk tetap waspada, khususnya bagi mereka yang tinggal di sekitar pembangkit listrik yang roboh.

Badai siklon pertama terdeteksi menerjang Vanuatu pada Ahad lalu sebelum akhirnya melaju menuju New Caledonia. Badai diikuti dengan hujan lebat dan angin yang sangat kencang. Satu orang dilaporkan tewas di New Caledonia, sementara dua orang di Hawkes Bay dilarikan ke rumah sakit setelah mobil yang mereka kendarai tertimpa pohon tumbang. Tak hanya itu, badai siklon juga mengakibatkan sejumlah penerbangan di Selandia Baru dibatalkan

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement