REPUBLIKA.CO.ID, PYONGYANG -- Korea Utara memamerkan purwarupa rudal balistik antarbenua (ICBM) dalam parade militer di perayaan ulang tahun pendiri negara, Kim Il-sung, pada Sabtu (15/4). Korea Utara menunjukkan dua jenis ICBM terbaru, KN-08 dan KN-14, yang dipasang di atas truk peluncur atau TELs.
Rudal besar itu terlihat serupa dengan rudal DF-41 milik Cina yang dapat meluncur sejauh 9.000 mil. Jika ICBM benar-benar memiliki jangkauan seperti DF-41 maka rudal itu bisa ditembakkan ke Amerika Serikat. Namun, Korea Utara dinilai belum mampu memiliki teknologi dalam tahap itu.
Melissa Hanham, seorang peneliti senior di Middlebury Institute, Studi Internasional di Monterey, California, mengatakan purwarupa baru tersebut menunjukkan Pyongyang tengah mengembangkan konsep baru dari ICBM. "Korea Utara memiliki kebiasaan memamerkan konsep baru dalam parade sebelum mereka menguji atau meluncurkannya,' kata Hanham, dikutip Daily Mail.
Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un yang mengambil alih kekuasaan pada akhir 2011 menganggap senjata nuklir akan menjadi dasar strategi pertahanan nasional. Kim juga untuk pertama kalinya memamerkan kapal selam rudal balistik (SLBM) dalam acara ulang tahun kakeknya itu.
SLBM sebelumnya pernah diuji coba pada 2016 dan dapat meluncurkan roket sejauh 600 mil. SLBM dilaporkan dapat membantu Korea Utara menghindari sistem antirudal dan berfungsi sebagai cadangan jika ada persenjataan darat yang hancur.
Perangkat keras militer lainnya yang dipamerkan dalam parade tersebut adalah tank, peluncur roket, dan senjata artileri, serta rudal berbahan bakar padat yang dirancang untuk ditembakkan dari kapal selam. Korea Utara juga memiliki rudal jarak menengah yang cukup kuat, yang disebut rudal musudan.