Ahad 16 Apr 2017 06:57 WIB

Mantan Agen MI6 Ungkap Trump Pernah Pinjam Uang dari Rusia

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Esthi Maharani
Donald Trump
Donald Trump

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON - Mantan kepala agen rahasia MI6 Richard Dearlove mengatakan, Presiden AS Donald Trump pernah meminjam uang dari Rusia saat bisnisnya mengalami krisis keuangan pada 2008 lalu. Kepada Prospect Magazine, Dearlove mengatakan, kemungkinan besar uang pinjaman itu digunakan Trump untuk menopang bisnis real estate miliknya.

Ia mengaku memang bukan hal yang ilegal untuk meminjam uang dari entitas Rusia. Akan tetapi, Dearlove, yang meninggalkan pemerintahan pada 2004, tidak memberikan bukti-bukti untuk mendukung klaimnya tersebut.

Robert Amsterdam, seorang pengacara di firma hukum internasional Amsterdam & Partners, yang memiliki pengalaman luas dalam urusan dengan Rusia, mengungkapkan informasi terkait hal itu kepada the Independent. Menurutnya, tidak ada bukti bahwa badan-badan intelijen AS dan FBI memiliki informasi tentang transaksi keuangan Trump dengan entitas Rusia sebelum pemilu AS 2016.

“Hubungan Trump dengan Rusia telah terjalin selama bertahun-tahun. Saya yakin FBI sedang memantau hal itu,” kata Amsterdam.

Jika FBI atau badan-badan intelijen AS lainnya telah mengetahui tentang peminjaman uang Trump dari Rusia, maka akan menimbulkan pertanyaan mengapa hal itu tidak diungkap sebelum pemilu. Saat itu FBI justru kembali mengungkap kasus yang menjerat oposisi Trump, yaitu Hillary Clinton.

Direktur FBI James Comey mengirim surat kepada Kongres pada 28 Oktober, 11 hari sebelum pemilu, yang menyatakan lembaga itu telah menemukan bukti baru kasus surel pribadi Clinton. Menurut dia, bukti ditemukan dalam investigasi yang sedang berlangsung.

“Dalam pandangan saya, FBI tidak ada kewajiban untuk mengungkap penyelidikan Trump, tapi aturan yang sama harus berlaku untuk Hillary Clinton,” ujar Amsterdam.

Menurut Amsterdam, FBI diduga memiliki informan yang sebelumnya pernah bergabung dengan Trump Organization, sehingga mereka menutup-nutupi kasusnya. Pihak berwenang Rusia juga mungkin memiliki kepentingan yang sama.

“Salah satu pemberi pinjaman utama Trump adalah bank yang sudah sangat dekat dengan Rusia: Deutsche Bank,” kata Amsterdam. Tidak diketahui apakah Trump masih membayar utangnya atas dugaan peminjaman uang itu kepada kreditur Rusia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement