Ahad 16 Apr 2017 09:46 WIB

Menkeu Jerman: Imigran Muslim Harus Mengikuti Nilai-Nilai Eropa

Rep: Marniati/ Red: Esthi Maharani
Dengan memakai jas hujan, imigran dan pengungsi menunggu di tengah hujan untuk mendaftar di pusat pengungsian LaGeSo (Landesamt fuer Gesundheit und Soziales) atau Kantor Negara untuk Kesehatan dan Sosial di Berlin, Jerman, Kamis 8 Oktober 2015.
Foto: AP Photo/Markus Schreiber
Dengan memakai jas hujan, imigran dan pengungsi menunggu di tengah hujan untuk mendaftar di pusat pengungsian LaGeSo (Landesamt fuer Gesundheit und Soziales) atau Kantor Negara untuk Kesehatan dan Sosial di Berlin, Jerman, Kamis 8 Oktober 2015.

REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN---- Menteri Keuangan Jerman Wolfgang Schaeuble dalam sebuah panel diskusi di Berlin mengatakan pengungsi Muslim yang berada di Eropa harus menerima nilai-nilai yang ada di Eropa. Jika mereka tidak bisa menerima nilai-nilai yang ada maka pengungsi muslim dapat meninggalkan negara tersebut dan menemukan tempat yang lebih baik untuk memparktekan hukum Islam.

"Imigran yang tidak suka dengan cara hidup Eropa maka harus saya katakan bahwa kalian telah membuat keputusan yang salah", ujar Schaeuble seperti dilansir alaraby.co.uk (13/4).

Komentar Schaeuble datang dalam serangkaian sikap sentimen Jerman terhadap umat Islam di negara tersebut. Bulan lalu, Salah seorang politisi Jerman dari  partai Persatuan Demokrat Kristen Jerman (CDU), Jens Spahn, menginginkan adanya peraturan yang jelas dalam mempraktikan Islam di Jerman. Antara lain,  mengadakan khotbah berbahasa Jerman di masjid-masjid. Menurutnya, sangat penting bagi pengkhotbah di masjid-masjid untuk menyampaikan khotbah dalam bahasa Jerman.

"Pihak berwenang di Jerman harus mengetahui  apa yang terjadi di masjid-masjid," katanya.

Kejahatan kebencian anti-Muslim telah meningkat di Jerman sejak kedatangan sekitar 890 ribu  pencari suaka tahun 2015 lalu . Peningkatan ini terjadi karena adanya pemberitaan yang menuduh pengungsi sebagai pelaku pemerkosaan.

Menurut jajak pendapat terbaru oleh Chatham House, 55 persen orang yang disurvei di sepuluh negara Eropa mengatakan mereka mendukung mengakhiri semua migrasi dari negara-negara Muslim.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement