REPUBLIKA.CO.ID, KOLOMBO -- Harapan seperti memudar bagi 100 orang yang masih tertimbun lumpur dan puing-puing dari longsor sampah di Meetotamulla, dekat ibu kota Kolombo pada Senin (17/4). Sedangkan korban tewas menurut Associated Press mencapai 29 orang.
Juru bicara militer Roshan Seniviratna menjelaskan kemungkinan hidup dari korban yang belum ditemukan sangat kecil. Namun dia menegaskan pihaknya sudah melibatkan 1.000 personel untuk misi penyelamatan dari pekerja darurat dari perusahaan pertahanan. Pencarian masih diteruskan.
Salah satu korban yang rumahnya tertimbun meminta pemerintah untuk menyediakan rumah bagi para korban. Terutama bagi mereka yang tinggal dalam bahaya di sekitar tumpukan sampah. "Kehidupan lebih dari 100 orang hilang, saya berharap ada solusi untuk kami agar bisa mengurus anak-anak kami," ujarnya kepada Reuters dikutip Nbcnews, Senin (17/4).
Sementara itu Presiden Maithripala Sirisena menginstruksikan pihak berwenang agar keuangan tidak menjadi kendala dalam operasi bantuan. Kini polisi sedang melakukan penyelidikan apakah insiden itu alami atau buatan manusia. Sampai sekarang, sudah ada 145 rumah rusak akibat longsor.
Warga sekitar telah menuntut agar tempat pembuangan sampah itu segera ditutup. Menurut warga, tempat pembuangan sampah itu mengakibatkan masalah kesehatan. Dan pemerintah sudah berjanji akan segera menutupnya sebagai rencana infrastruktur.