Selasa 18 Apr 2017 07:03 WIB

Wapres: AS takkan Bersabar Lagi Hadapi Korut

Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) Mike Pence.
Foto: REUTERS/Joshua Roberts
Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) Mike Pence.

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Era kebijakan "kesabaran strategis" Washington terhadap Pyongyang sudah berakhir, kata Wakil Presiden Amerika Serikat Mike Pence saat mengunjungi zona demiliterisasi di perbatasan dua Korea pada Senin (17/4).

Korea Selatan adalah negara pertama, dari empat negara termasuk Indonesia, yang dikunjungi Pence dalam lawatan ke Asia pekan ini. Dia menegaskan bahwa pemerintahan Presiden Donald Trump tidak akan mundur dari kawasan semenanjung Korea yang terus mengalami guncangan politik akhir-akhir ini.

Zona demiliterisasi (DMZ) adalah sebuah area perbatasan membentang sepanjang empat kilometer yang penuh dengan ranjau dan dibatasi oleh kawat berduri di semenanjung Korea.

Pence, anak seorang veteran perang Korea tahun 1950-53, mengatakan bahwa Amerika Serikat akan membela sekutunya Korea Selatan dan mengupayakan perdamaian dengan kekuatan.

"Semua pilihan akan kami pertimbangkan untuk meraih tujuan stabilitas bagi warga negara ini," kata dia di tengah suara musik propaganda dari perbatasan di sebelah Korea Utara.

"Dulu memang kami menerapkan kebijakan kesabaran strategis, namun era itu sudah usai," kata dia.

Saat ini Amerika Serikat, sejumlah negara sekutu dan Cina tengah merundingkan langkah balasan terhadap uji coba rudal jarak jauh dari Korea Utara, kata penasihat presiden (jabatan setara menteri koordinator) untuk urusan keamanan nasional, H. R. McMaster, pada Ahad.

Menurut keterangan McMaster, saat ini Trump belum akan mengambil langkah militer, meski pihaknya sudah mengirim satu regu pesawat bersenjatakan nuklir. "Sudah saatnya kami mengambil semua langkah yang kami bisa lakukan, kecuali pilihan militer, untuk menyelesaikan persoalan ini secara damai," kata McMaster kepada stasiun televisi ABC.

"Saat ini sudah ada konsensus internasional, termasuk dari Cina, yang menyepakati situasi ini tidak bisa dibiarkan," kata dia.

Pemerintahan Trump kini fokus pada pemberlakuan sanksi ekonomi yang lebih tegas kepada Korea Utara, termasuk embargo minyak, larangan penerbangan, pencegatan kapal kargo, dan hukuman terhadap bank asal China yang masih berhubungan dengan Pyongyang.

Pilihan langkah balasan terhadap Pyongyang bisa dibagi menjadi empat kategori: sanksi ekonomi, aksi intelejen, perundingan diplomatik, dan unjuk kekuatan militer. Pence mendarat di Korea Selatan beberapa jam setelah tetangganya di utara menguji coba rudal jauh--yang berakhir dengan kegagalan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement