REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menelepon Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan untuk mengucapkan selamat atas kemenangannya dalam referendum. Ucapan tersebut disampaikan menyusul klaim Erdogan yang mengaku telah memenangkan referendum Turki dengan perolehan suara mencapai 51,3 persen.
"Presiden Donald Trump berbicara hari ini dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan untuk mengucapkan selamat atas kemenangan referendumnya baru-baru ini dan mendiskusikan tentang tindakan AS terhadap penggunaan senjata kimia oleh rezim Suriah pada 4 April lalu," kata Gedung Putih dalam sebuah pernyataan, seperti dilaporkan laman Time, Selasa (18/4).
Gedung Putih juga mengatakan bahwa Trump berterima kasih kepada Erdogan karena telah mendukung sikap dan tindakan AS terhadap Suriah. "Dan kedua pemimpin sepakat untuk memegang Presiden Suriah Bashar al-Assad bertanggung jawab (terhadap serangan senjata kimia)," kata Gedung Putih.
Turki baru saja menggelar referendum untuk mengubah konstitusi mereka. Perubahan konstitusi memang telah dibahas Erdogan sejak ia menjabat sebagai presiden Turki sejak 2014 lalu. Dalam referendum tersebut, hasil penghitungan cepat menunjukkan bahwa sebanyak 51,3 persen atau 27,8 juta rakyat Turki memilih "Ya" untuk perubahan konstitusi.
Sedangkan 48,6 persen atau 23,5 juta rakyat Turki memilih "Tidak" mengubah konstitusi. Kendati hasil tersebut belum resmi, Erdogan telah mengklaim kemenangannya. Ia mengucapkan terima kasih kepada semua partai dan rakyat yang mendukung referendum.