Selasa 18 Apr 2017 14:19 WIB

Megawati Beri Sambutan di Konferensi Asia Afrika, Ini yang Disampaikannya

Rep: Debbie Sutrisno/ Red: Teguh Firmansyah
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
Foto: Antara/Hafidz Mubarak A.
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Megawati Soekarno Putri mengingatkan agar perwakilan dari setiap negara anggota Konferensi Asia Afrika (KAA) tidak melupakan sejarah bagaimana mereka merdeka. Perjuangan kemerdekaan ini harus ditularkan kepada negara lain yang saat ini tengah mengalami konflik kemanusiaan.

"Dalam kesempatan ini saya pun menyatakan tetap untuk ikut terus berjuang bagi kemerdekaan negara Palestina," kata Megawati saat memberikan sambutan pada acara Peringatan 62 tahun KAA di Istana Negara, Selasa (18/4).

Putri Presiden pertama Indonesia, Soekarno, ini menuturkan dalam KAA yang dilakukan pada 18 April 1955, terdapat sedikitnya 200 delegasi dari 29 negara. Konferensi yang menghasilkan Dasasila Bandung berisi tentang 'pernyataan mengenai dukungan bagi kerukunan dan kerja sama dunia'. Dalam 10 tahun setelah konferensi terdapat sedikitya 41 negara yang mendeklarasikan kemerdekaan.

Mega melihat kondisi bangsa di dunia saat ini sangat tidak stabil dengan banyaknya negara di Asia dan Afrika yang mengalami konflik. Negara kawasan Timur Tengah seperti Irak, Suriah, dan Yaman menjadi negara konflik yang membuat masyarakat di sana mengalami kerugian besar. Sementara di Afrika terdapat negara dengan kondisi serupa seperti Tunisia, Mesir, Sudan, Nigeria, dan Somalia.

Setiap negara diharap bisa merenung, menghayati, dan mendorong kembali kemerdekaan di sejumlah negara lain yang saat ini sedang mengalami kesulitan. Persatuan dan perdamaian merupakan syarat mutlak bagi masa depan yang gemilang.

"Tanpa persatuan dari keberagaman tidak mungkin ada kemerdekaan. Dan tanpa kemerdekaan dan perdamaian maka sebuah negara akan ada kehilangan makna sejatinya," ujar Mega.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement