Selasa 18 Apr 2017 21:18 WIB

JK Tegaskan Indonesia tak Ingin Campuri Konflik AS dan Korea Utara

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nur Aini
 Wakil Presiden Jusuf Kalla menggear konferensi pers usai rapat Asian Games bersama Inasgoc di Jakarta, Sabtu (25/3).
Foto: Republika/ Wihdan Hidayat
Wakil Presiden Jusuf Kalla menggear konferensi pers usai rapat Asian Games bersama Inasgoc di Jakarta, Sabtu (25/3).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Wakil Presiden Republik Indonesia Jusuf Kalla menekankan, Indonesia tidak akan ikut campur dalam ketegangan antara Amerika Serikat (AS) dan Korea Utara. Menurutnya, konflik antara kedua negara tersebut sudah berlangsung sejak lama dan kerap diwarnai dengan gencatan senjata.

"Biarlah mereka menyelesaikannya. Posisi kita kan berpengaruh juga, tapi ya masih cukup jauh lah," ujar Jusuf Kalla di Kantor Wakil Presiden, Selasa (18/4).

Amerika Serikat berulang kali menyatakan penolakan terhadap rencana Korea Utara untuk mengembangkan teknologi nuklirnya. JK mengatakan, konflik antara AS dan Korea Utara bukan masalah baru dan sampai saat ini masih perang. Di sisi lain, Korea Utara dan Korea Selatan juga masih mengalami konflik selama puluhan tahun. Apalagi, Korea Selatan merupakan sekutu AS.

"Jadi bukan masalah baru juga karena sampai sekarang itu mereka hanya gencatan senjata saja. Dalam arti posisi itu mereka hanya gencatan senjata saja, belum ada pengakhiran perang," kata JK.

Hingga 9 April 2017, Angkatan Laut AS mengirim armada kapal tempur yang dipimpin oleh Kapal Indyk USS Carl Vinsin mendekati Semenanjung Korea. Hal itu dilakukan sebagai respon atas peluncuran rudal balistik oleh Korea Utara pada Februari 2017.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement