REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pencoblosan dalam Pilkada Jakarta putaran kedua telah dimulai Rabu (19/4). Jutaan warga Jakarta menuju ke tempat pemungutan suara (TPS) untuk memilih gubernur periode mendatang.
Lebih dari 13 ribu TPS tersebar di seluruh kota akan dibuka sampai 13.00 siang. Penghitungan suara dimulai sekitar satu jam kemudian.
Hitung cepat atau quick counts sebelumnya terbukti akurat dengan indikasi hasilnya bisa diketahui di sore hari. Hasil resmi belum akan diumumkan sampai beberapa minggu.
Muncul berbagai kekhawatiran pilkada ini dapat memicu kerusuhan karena itu pihak keamanan di Ibu Kota bersiap merespons. Kampanye pilkada ini merupakan salah satu yang paling sengit yang pernah terjadi di kota ini. Pilkada kali ini dipandang sebagai ujian bagi toleransi beragama dan pluralisme di negara mayoritas Muslim.
Kepada ABC sejumlah pemilih menyatakan lega karena mereka telah memberikan suaranya. Namun sebagian besar mengatakan mereka cemas menunggu hasilnya.
"Saya merasa lega setelah mencoblos, saya berharap Jakarta lebih cantik, Jakarta yang lebih baik," seorang wanita yang memberikan suaranya di TPS tempat Presiden Joko Widodo mencoblos, seraya menunjukkan jarinya yang ditandai tinta.
"Saya merasa jantungku berdetak menunggu hasilnya, saya menebak-nebak siapa yang akan menang," kata wanita lainnya, namun tidak mengungkapkan siapa yang dia pilih. "Itu rahasia," tambahnya.
"Tentunya Anies akan menjadi pemenang," kata seorang pemilih pria.
"Saya percaya pilihan tergantung pada orang. Namun saya percaya warga Jakarta telah menjadi pemilih cerdas, siapa pun yang mereka memilih mereka akan bertanggung jawab untuk itu," ucapnya.
ABC News: Samantha Hawley
Diterbitkan Rabu 19 April 2017 oleh Farid M. Ibrahim dari berita berbahasa Inggris.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
