REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Pasukan Israel menembak dan membunuh sopir asal Palestina yang menabrakkan mobilnya ke halte bus di daerah jajahan Tepi Barat, Rabu (19/4). Insiden itu melukai seorang pejalan kaki, kata tentara dan juru bicara rumah sakit.
Pernyataan tentara mengatakan mobil itu menabrak halte bus di Persimpangan Gush Etzion, persimpangan sibuk di dekat gugus permukiman warga Israel di Tepi Barat, melukai seorang Israel. Pasukan menanggapinya dengan menembaki pengemudi tersebut.
Gambar dari tempat kejadian itu menunjukkan sebuah mobil, yang menabrak bagian belakang bus berada di halte bus. David Gavriel, ahli bedah di rumah sakit Shaare Zedek, Yerusalem menyatakan pria berusia 20-an itu menderita beberapa luka, termasuk luka tembak di kepala.
Ia tiba tanpa tanda penting dan dinyatakan meninggal setelah upaya pernapasan gagal. Sedangkan pejalan kaki mengalami luka sedang.
Kementerian kesehatan Palestina menyebut mendiang adalah Suhaib Mashahra (21 tahun) dari desa Sawahreh di dekat kota Bethlehem di Tepi Barat. Kejadian itu adalah yang terkini dalam daftar panjang serangan jalanan sesekali oleh warga Palestina dan terjadi enam hari sesudah pria Palestina menikam seorang mahasiswa asal Inggris hingga mati di trem di Yerusalem.
Gelombang serangan jalanan oleh warga Palestina di Israel, Yerusalem dan Tepi Barat, yang diduduki Israel, sejak Oktober 2015 menewaskan 37 warga Israel, dua wisatawan Amerika Serikat dan seorang mahasiswa Inggris. Sedikitnya, 243 warga Palestina tewas selama masa tersebut.
Israel menyatakan sedikitnya 163 dari warga Palestina tewas itu melancarkan penusukan, penembakan atau serudukan mobil. Yang lain tewas dalam bentrokan dan unjuk rasa. Israel menuduh pemimpin Palestina menghasut kekerasan itu.
Pemerintah Palestina, yang memiliki kekuasaan terbatas di Tepi Barat, membantahnya dan menuduh bahwa dalam banyak kejadian, Israel menggunakan kekuatan berlebihan dalam mengatasi penyerang, yang bersenjata sederhana.