Sabtu 22 Apr 2017 05:33 WIB

Turis Kembali Kunjungi Champs Elysees Pascainsiden Penembakan Polisi

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Reiny Dwinanda
Polisi mensterilkan kawasan Champs Elysees setelah penembakan yang menewaskan seorang polisi dan terduga pelaku di Paris, Prancis, Kamis malam, 20 April 2017.
Foto: AP Photo/Kamil Zihnioglu
Polisi mensterilkan kawasan Champs Elysees setelah penembakan yang menewaskan seorang polisi dan terduga pelaku di Paris, Prancis, Kamis malam, 20 April 2017.

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Sejumlah turis sudah mulai mengunjungi Champs Elysees, Paris, Prancis, pada Jumat (21/2) pagi waktu setempat. Mereka tetap berhasrat menikmati lokasi wisata bersejarah itu, meski masih merasakan suasana mencekam pascainsiden penembakan polisi yang terjadi pada Kamis (20/4).

"Saya perlu kembali ke sini dan melihat sinar matahari serta memastikan semuanya baik-baik saja," kata turis asal Lebanon, Zeina Bitar (45), kepada AFP.

Bitar bersama anak-anaknya sedang berbelanja di Champs Elysees saat penembakan terjadi. Di dekatnya, seorang petugas polisi juga terlihat meletakkan setangkai bunga mawar putih di tempat rekan satu profesinya tewas dalam penembakan tersebut.

"Kami mendengar suara tembakan dan orang-orang berlari ke segala arah. Tapi, masyarakat cukup tenang. Kami diperlakukan dengan baik dan mereka memberi kami cokelat panas," ungkap Bitar.

Puluhan kendaraan medis dan kendaraan milik petugas keamanan yang sebelumnya berada di lokasi itu, telah berganti dengan kendaraan awak media ketika Bitar mengunjungi Champs Elysees pada Jumat itu. Orang-orang yang lewat matanya selalu tertuju ke jendela sebuah toko yang berlubang terkena peluru senjata otomatis.

Baca juga: Pelaku Penembakan Polisi di Paris Miliki Catatan Kriminal Panjang

"Apa yang terjadi di sini? Saya tahu ada serangan terorisme di Prancis tahun lalu, tapi saya pikir semuanya sudah selesai," tanya turis asal India, Chaintnya Veeraghanta (25), yang tidak menyadari adanya penembakan.

Pascale Saad (42), yang berasal dari Lebanon, mengatakan dia khawatir mengenai dampak serangan itu terhadap pemilihan presiden Prancis, yang akan diselenggarakan pada Ahad (23/4). "Saya khawatir orang-orang akan memilih Marine Le Pen," kata dia.

Sementara itu, turis lainnya, Felix Cervantes (60) mengaku tidak berada di Champs Elysees saat insiden terjadi. Kala itu, ia tengah mengunjungi museum Louvre. 

Cervantes menyatakan  ia tidak takut akan serangan teror di Paris. "Saya sama sekali tidak takut. Kami akan tinggal di Paris sampai minggu depan, apa pun yang terjadi," ungkap Cervantes.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement