Sabtu 22 Apr 2017 09:17 WIB

Polisi Sebut Teror Bom Bertujuan Jatuhkan Saham Borussia Dortmund

Rep: Febrian Fachri/ Red: Budi Raharjo
Kondisi bus Borussia Dortmund yang diserang bom menjelang laga leg pertama perempat final Liga Champions, Selasa (11/4).
Foto: EPA/SASCHA STEINBACH
Kondisi bus Borussia Dortmund yang diserang bom menjelang laga leg pertama perempat final Liga Champions, Selasa (11/4).

REPUBLIKA.CO.ID,DORTMUND -- Kepolisian Jerman akhirnya berhasil menangkap pelaku sekaligus menyimpulkan motif ledakan bom di Kota Dortmund pada 11 April lalu. Pelaku adalah Sergej W, warga negara Jerman berdarah Rusia yang masih berusia 28 tahun.

Polisi menangkap Sergej di kediamannya di komplek Baden-Wurttemberg. Ia kemudian diperiksa di Kantor Investigasi Kriminal Federal Bundesanwaltschaft. Dari pemeriksaan terhadap pelaku, polisi sudah menemukan motif pemboman yang menyasar bus yang mengangkut pemain Borussia Dortmund.

Saat itu satu dari tiga bom yang diledakkan di Kota Dortmund meledak tak jauh dari bus Die Borussen yang hendak bertanding untuk leg pertama babak perempat final melawan AS Monaco di Stadion Signal Iduna.

Sergej ada seorang spekulan saham muda. Jadi motif pemboman yang ia lakukan adalah ekonomi. Ia ingin meraup keuntungan jika saham Dortmund dijatuhkan. Penurunan drastis saham klub juara Liga Jerman 2012 itu akan membuat Sergej meraup keuntungan hingga 100 ribu euro.

Dikutip dari laman berita onlie berbahasa Jerman Spiegel Sabtu (22/4) Sergej ditangkap pada Jumat (21/4) sore waktu setempat. Polisi dapat membekuk Sergej atas laporan dari pihak hotel yang berlokasi tidak jauh dari lokasi ledakan bom. Petugas hotel melihat adanya gerak gerik mencurigakan dari pelaku saat bom diledakkan.

Bom yang dipakai pelaku adalah bom plastik yang mengandung serpihan logam. Bom tersebut terselip di sela-sela pagar tanaman yang kemudian diledakkan tepat saat bus Dortmund melintas. Satu pemain Dortmund Marc Bartra menjadi korban dalam kejadian itu. Bartra menderita luka parah karena terkena hantaman benda keras dan serpihan kaca.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement