Rabu 26 Apr 2017 17:22 WIB

Rusia Tuding AS Ubah Suriah Jadi Tempat Latihan Teroris

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Bilal Ramadhan
Anak-anak pengungsi bermain sepak bola di desa Jibreen selatan Aleppo, Suriah,
Foto: AP / Hassan Ammar
Anak-anak pengungsi bermain sepak bola di desa Jibreen selatan Aleppo, Suriah,

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Mikhail Galuzin menilai, apa yang dilakukan AS selama ini telah mengubah Suriah. Bahkan, ia merasa, AS merubah Suriah jadi tempat pelatihan bagi organisasi teroris seperti ISIS.

"Hasilnya, lihat sekarang negara-negara seperti Suriah jadi seperti tempat latihan teroris," kata Galuzin, Rabu (26/4).

Ia menuding berbagai tragedi berdarah di Suriah merupakan tanggung jawab dari AS, termasuk yang belakangan makin marak terjadi. Galuzin berpendapat, intervensi serupa sebenarnya telah dilakukan AS seperti di Irak dan Libya.

Galuzin melihat, tindakan militer AS dan sekutunya di masa lalu sudah menciptakan reaksi yang keras, terutama dari organisasi teroris. Karenanya, ia menyayangkan Suriah jadi tempat terulangnya kondisi seperti Irak dan Libya. "AS, selalu menggunakan pergolakan domestik untuk jatuhkan pemerintahan," ujar Galuzin.

Untuk itu, ia mengingatkan, Rusia bersama Turki dan Iran telah berhasil mengatur perundingan di Astana, yang jadi perundingan pertama pemerintah dan oposisi Suriah. Menurut Galuzin, itu seharusnya jadi bagian penting terwujudnya perdamaian.

"Sayangnya, kita tidak melihat ada inisiatif baik dari AS untuk merespon itu, dan malah selalu menolak proposal yang kita ajukan," kata Galuzin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement