Ahad 30 Apr 2017 11:46 WIB

Trump Klaim Bawa Perubahan Besar Selama 100 Hari Kerja

Rep: Crystal Liestia Purnama/ Red: Ani Nursalikah
Presiden AS Donald Trump memegang kertas inpres sebelum menandatanganinya.
Foto: AP/Kiichiro Sato
Presiden AS Donald Trump memegang kertas inpres sebelum menandatanganinya.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengklaim selama 100 hari kerjanya di Gedung Putih telah membawa perubahan besar untuk Washington. Menurutnya, semua kebijakannya adalah bukti kesetiaannya kepada AS.

Di saat orang-prang sedang mengejek dan menerka-nerka tentang kepribadiannya, Trump menegaskan ia mendahulukan (kepentingan) rakyat AS. "Satu-satunya kesetiaan saya adalah untuk Anda, warga negara kita yang luar biasa," kata Trump dalam pidato radio mingguannya, Sabtu (29/4).

Sebagai peringatan 100 hari kerjanya, Trump akan menuju ke Pennsylvania untuk menguatkan prioritas industri manufaktur dan kerja sama perdagangan AS. Selain itu, juga karena Trump memperoleh suara mutlak mengalahkan Hillary Clinton di sana, yaitu 48 persen suara. Tidak hanya itu, dia juga akan mempromosikan pemotongan pajak (yang masih harus dipastikan) dan penguatan ekonomi negara.

Sementara itu, peluncuran rudal oleh Korea Utara pada Sabtu menandai pembangkangan berulang terhadap AS, Cina dan negara-negara lainnya. Menanggapi hal itu Trump kembali mencuitkan komentar pedasnya di Twitter, "Buruk!" cicitan Trump singkat.

Baca: 100 Hari Trump, Tujuh Perubahan Dunia di Tangan Trump

Dalam sesi wawancara dengan CBS program Face the Nation, Trump ditanya apakah akan melakukan tindakan militer menanggapi uji nuklir Korut tersebut. "Saya tidak tahu, maksud saya, kita lihat nanti," jawabnya.

Adapun sebuah jajak pendapat mengenai 100 hari Trump mendapatkan hasil yang buruk. Banyak yang mengecam janji kampanyenya banyak yang tidak terpenuhi meskipun Gedung Putih telah membuat situs yang menggembar-gemborkan prestasinya dalam 100 hari pertama.

"Ini adalah standar palsu, 100 hari kerja. Tapi saya harus memberi tahu Anda tidak ada seorang pun yang bisa melakukan apa yang telah kami lakukan dalam 100 hari, jadi saya senang," kata Trump saat menandatangani perintah eksekutif, Jumat (28/4).

Setelah gagal melakukan perombakan undang-undang Obamacare, Trump beralih ke kebijakan pemotongan pajak. Trump menyebutnya sebagai pemotongan pajak terbesar di negara itu. Namun ini dianggap tidak sesuai dengan Reagan 1981. Ahli pajak pun skeptis akan rencananya membayar pajak untuk dirinya sendiri, seperti yang diklaim oleh Menteri Keuangan Steve Mnuchin.

Jajak pendapat tersebut menyimpulkan kebijakan ekonomi Trump masih lebih baik ketimbang kebijakannya di bidang lain. Sedangkan perintah eksekutif Trump dinilai yang terbanyak dalam masa 100 hari kerja presiden sejak Perang Dunia II. Perintah eksekutif yang ditandatangani pada Sabtu ini merupakan perintah eksekutif ke-31 dan 32 dari Trump.

Pemilihan perayaan 100 hari kerja Trump di Pennsylvania memiliki makna politik yang penting bagi dirinya. Pennsylvania merupakan tempat di mana Trump mendapatkan banyak keberuntungan politik. Itu adalah pertama kalinya negara bagian tersebut memilih kandidat dari Partai Republik setelah George HW Bush pada 1998.

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement