Senin 01 May 2017 13:54 WIB

Serangan Pesawat Tempur Tewaskan Delapan Relawan Suriah

Rep: Ahmad Islamy Jamil/ Red: Ani Nursalikah
Pesawat tempur.
Foto: AP
Pesawat tempur.

REPUBLIKA.CO.ID, HAMA -- Sejumlah serangan udara yang terjadi di wilayah Provinsi Hama, Suriah, selama akhir pekan lalu dilaporkan telah menewaskan sedikitnya delapan orang relawan yang tergabung dalam kelompok Helm Putih. Kelompok tersebut selama ini dikenal dunia lantaran keberanian mereka yang terus berusaha melakukan penyelamatan terhadap korban perang di daerah-daerah konflik di Suriah.

Seperti dilansir laman Aljazirah, serangan udara yang terjadi pada Sabtu (29/4) lalu menghantam pusat penyelamatan di kota Kafr Zita, Provinsi Hama, Suriah. Beberapa warga sipil yang bergegas ke lokasi kejadian untuk membantu para korban, juga tak luput jadi sasaran. Mereka pun langsung tewas di tempat akibat serangan brutal tersebut.

Serangan udara memang menjadi salah satu momok paling mematikan bagi para relawan penyelamat yang beroperasi di daerah yang dikepung oleh kelompok oposisi Suriah. Para relawan yang tergabung dalam Helm Putih juga termasuk di antara mereka yang sering menghadapi ancaman tersebut. 

Aksi kelompok itu bahkan mampu menarik perhatian dunia karena keberanian para anggotanya untuk tetap beroperasi dalam kondisi perang yang ekstrem sekali pun. Mereka mau mempertaruhkan nyawa sendiri saat berupaya menyelamatkan orang lain. Saat ini, kelompok Helm Putih lebih banyak beroperasi di sebagian besar wilayah yang dikuasai oleh kelompok oposisi Suriah.

Sampai berita ini diturunkan, tidak jelas siapa yang melakukan sejumlah serangan udara di kota Kafr Zita, Sabtu lalu. “Namun demikian, Pemerintah Suriah dan jet-jet tempur Rusia saat ini dilaporkan tengah fokus menargetkan daerah-daerah yang dikuasai kelompok oposisi,” tulis Aljazirah, Ahad (30/4).

Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR), sebuah kelompok pemantau HAM yang berbasis di Inggris, mengatakan jumlah orang yang terbunuh karena serangan udara di negeri itu kemungkinan akan terus meningkat ke depannya. Apalagi, Provinsi Hama sendiri telah menjadi tempat berlangsungnya sejumlah kasus kekerasan hebat terhadap warga sipil dalam beberapa pekan terakhir. Hal itu terjadi karena rezim pemerintah Bashar al-Assad terus berusaha melakukan serangan balasan terhadap kelompok oposisi.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement