REPUBLIKA.CO.ID,BAGHDAD -- Komandan pasukan Irak Othman Al Ghanmi mengatakan Mosul dapat dibersihkan sepenuhnya dari Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) pada akhir Mei mendatang. Ia menuturkan bahwa paling dalam waktu tiga pekan ke depan, kelompok militan tersebut telah sepenuhnya dipukul mundur.
"Pertarungan harus diselesaikan dalam waktu maksimal tiga pekan ke depan, meski perlawanan dari ISIS masih terjadi di beberapa titik wilayah Mosul," ujar Othman, Ahad (30/4) seperti ditulis reuters.
Ia juga mengatakan saat ini ISIS telah kehilangan sebagian besar wilayah di Mosul. Kelompok teroris itu dilaporkan saat ini hanya menguasai distrik-distrik di barat laut, termasuk salah satu kawasan pusat kebudayaan dan sejarah yang terkenal di kota itu.
Serangan ofensif untuk memukul mundur ISIS dilakukan oleh pasukan Pemerintah Irak, bersama dengan Peshmerga Kurdi, dan koalisi pimpinan Amerika Serikat (AS). Sejak pertempuran berlangsung, setidaknya setengah juta warga sipil terperangkap.
PBB meyakini setidaknya ada 400 ribu orang yang saat ini terjebak dan dapat dijadikan sebagai tawanan oleh ISIS. Mereka harus tinggal dengan kondisi mengkhawatirkan, tidak memiliki persediaan makanan, air, dan obat-obatan yang cukup.
ISIS menguasai Mosul pada Juni 2014 lalu. Kota itu diyakini menjadi basis terkahir kelompok tersebut di Irak. Seluruh wilayah timur kota menjadi yang pertama dikuasai kembali oleh pasukan pemerintah.