Rabu 03 May 2017 12:22 WIB

Polisi Kolombia Akui Dapat Bocoran dalam Penangkapan Warga Australia

Wanita asal Adelaide, Australia, Cassandra Sainsbury bersama barang bukti yang disita polisi di bandara Bogota, Kolombia.
Foto: AP/Colombia's National Police
Wanita asal Adelaide, Australia, Cassandra Sainsbury bersama barang bukti yang disita polisi di bandara Bogota, Kolombia.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOTA -- Kepolisian Kolombia mengakui mereka mendapatkan bocoran mengenai wanita Australia Cassandra Sainsbury yang kemungkinan membawa narkoba keluar dari Kolombia. Polisi mengatakan negara tujuan narkoba tersebut bisa memberatkannya dalam kasus ini.

Cassandra ditangkap pada 12 April di bandara internasional Bogota setelah mesin X-ray mendeteksi 5,8 kilogram kokain yang disembunyikan di 18 paket berbeda yang tersimpan dalam koper miliknya. Petenis berusia 22 tahun itu bersiap-siap untuk naik pesawat ke London dalam perjalanan pulang ke Australia.

Keluarganya bersikukuh dia telah dijebak, namun kepolisian Kolombia mengatakan penangkapannya tidak dapat dibedakan dari meningkatnya jumlah kasus narkoba yang melibatkan orang asing.

"Dalam kasus ini, dan dengan informasi yang kami terima sebelumnya, kami menerima [informasi] tentang seorang warga negara ini [Australia], dengan identifikasi, mungkin bisa menjadi kurir obat terlarang," kata Direktur Antinarkotika Pelabuhan dan Bandara Kolombia Jorge Mendoza.

"Melalui pemeriksaan keamanan, kami menemukan dia memiliki 18 paket di dalam kopernya, yang bahkan sebelum membukanya, kami menemukannya ditutupi plastik," katanya.

Mendoza mengatakan yakin penangkapan tersebut akan berkibat hukuman penjara, dan menambahkan negara tujuan kokain tersebut juga dapat mempengaruhi hukuman Cassandra Sainsbury. "Bergantung kualitasnya, namun kami yakin maksimal 20 tahun penjara, dan hukuman untuk jumlah narkoba seperti itu bisa antara delapan sampai 12 tahun," katanya.

"Ingatlah dari negara-negara di dunia, Australia adalah negara tertinggi penggunaan kokain per kilogram. Kokain yang dibawa orang ini mungkin bernilai sekitar satu juta dolar AS (setara Rp 10 miliar)," jelasnya.

Kasus ini mendapat perhatian media di Australia dan keluarganya telah melakukan pengumpulan dana lebih dari 4.000 dolar AS secara online untuk membiayai pembela.

'Kondisinya naik turun'

Joanna Adams, anak pengacara yang mewakili Sainsbury, kepada ABC mengatakan ayahnya telah memberikan nasihat hukum gratis bagi keluarga Sainsbury. "Kondisinya naik turun. Beberapa hari dia baik dan beberapa hari dia sangat buruk," kata Adams.

El Buen Pastor (The Good Shepherd) Women's prison in Bogota.
Kondisi Lapas Wanita El Buen Pastor in Bogota, Kolombia.

Flickr CC: District Women's Secretariat

"Dia memberi nasihat hukum kepada keluarga tersebut mengenai situasi yang ada," ujarnya menjelaskan apa yang dilakukan ayahnya bagi keluarga tersebut.

Sainsbury bekerja sebagai pelatih pribadi di Adelaide dan merupakan bekas relawan pemadam kebakaran. Menurut saudaranya Khala, dia berada di Kolombia untuk liburan kerja. Khala mengatakan kepada surat kabar The Australian bahwa saat di Kolombia, saudaranya itu pergi dengan seorang pria yang dia temui sebelum ke Amerika Selatan untuk membeli headphone untuk pesta pernikahannya yang akan datang.

Menurut Khala, barang dagangan tersebut dibeli dari sebuah kontak dalam bentuk paket yang telah dibungkus. Sainsbury telah dipindahkan ke sebuah penjara wanita di Bogota.

Diterbitkan Selasa 2 Mei 2017 oleh Farid M. Ibrahim dari artikel berbahasa Inggris di ABC News.

sumber : http://www.australiaplus.com/indonesian/berita/polisi-kolombia-akui-dapat-bocoran-dalam-penangkapan-warga-aust/8489518
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement