REPUBLIKA.CO.ID, MOSUL -- Pasukan Irak bergerak ke Mosul Barat pada Kamis (4/5). Mereka telah membuka garis depan baru setelah lebih dari enam bulan mengusir ISIS dari kota kedua di negara tersebut.
Serangan dan tekanan yang dibuat pasukan Irak bertujuan untuk menyegel Kota Tua. Sebab, di sana pasukan ISIS dengan sekuat tenaga menahan penduduk sipil sebagai sandera. Mereka bersiap membuat perlawanan dan menumpahkan darah di sana.
Komando Operasi Gabungan (JOC) sebagai koordinator perang melawan ISIS menyampaikan, tentara, Kementerian Dalam Negeri dan Polisi mulai mencapai sisi barat Mosul dari arah utara. "Sekarang anak-anakmu berjuang dan menyerang pertahanan musuh. Mereka bersukacita dalam kemenangan atau syahid demi membebaskan seluruh Kota Mosul dari teroris Daesh (ISIS)," kata JOC.
Sebagaimana dilaporkan Ekurd Daily pada Kamis (4/5) waktu setempat, JOC menyampaikan, yang menjadi target adalah wilayah barat laut Mosul. Wilayah tersebut disebut Musharifah, Kanisah dan AL-Haramat. Operasi militer pada Kamis (4/5) telah membuka garis depan baru dalam upaya merebut kembali Mosul Barat dari ISIS.
Upaya mengusir ISIS dari Mosul telah dilakukan sejak Februari 2017. Ribuan pasukan Irak telah merebut kembali sebagian besar wilayah selatan dan barat. Operasi militer pada Kamis (4/5) juga diperkirakan telah membuat militan ISIS terjebak di jalan-jalan sempit Kota Tua.
Namun, banyak penduduk sipil di Kota Tua. Penduduk sipil mereka gunakan sebagai tameng manusia. Militan ISIS yang tersisa diyakini bersembunyi di Kota Tua. Pasukan Irak akan mengepung Kota Tua.