REPUBLIKA.CO.ID, PYONGYANG -- Pemerintah Korea Utara (Korut) baru saja melayangkan tuduhan kepada Badan Intelijen Amerika Serikat (CIA) dan intelijen Korea Selatan (Korsel). Korut menuding kedua pihak tersebut terlibat dalam upaya pembunuhan Kim Jong-un.
Seperti dilaporkan laman The Telegraph, Korut menuduh CIA dan intelijen Korsel merencanakan pembunuhan Kim Jong-un dengan menggunakan senjata kimia. Sebelumnya, dikabarkan bahwa kelompok yang dianggap teroris oleh Korut berhasil melintasi perbatasan sebelum mencoba membunuh pemimpin tertinggi Korut Kim Jong-un.
Kendati demikian, Korut tidak merilis informasi terkait senjata kimia apa yang digunakan untuk membunuh Kim Jong-un. Peristiwa ini sontak membuat pemerintah Korut geram.
"Kami akan menemukan dan tanpa ampun melenyapkan yang terakhir dari teroris CIA AS," kata Kementerian Keamanan Korut dalam sebuah pernyataan.
Terkait hal ini, baik CIA maupun intelijen Korsel belum memberikan keterangan resmi. Namun yang pasti, pada Senin (1/5) lalu, Direktur CIA Mike Pompeo dilaporkan mengunjungi Korsel. Hal itu dikonfirmasi oleh Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) untuk Korsel.
Seperti diketahui, AS dan Korut tengah terlibat ketegangan di Semenanjung Korea. Ketegangan ini muncul karena Korut terus melakukan uji coba rudal dan nuklir yang disebut akan digunakan untuk menyerang AS.
Baca juga, Trump: Kim Jong-un Anak yang Cerdas.