Ahad 07 May 2017 11:37 WIB

Paus Kritik Pemilihan Nama Bom Nonnuklir Terbesar AS

Rep: Puti Almas/ Red: Indira Rezkisari
Paus Fransiskus
Foto: EPA
Paus Fransiskus

REPUBLIKA.CO.ID, VATIKAN -- Paus Fransiskus mengkritik penggunaan nama bom yang digunakan oleh pasukan militer Amerika Serikat (AS), Sabtu (6/5). Ia mengatakan bahwa penamaan bom nonnuklir terbesar yang diluncurkan oleh negara adidaya itu sebagai 'ibu dari segala bom' atau mother of all bombs sebagai hal yang memalukan. 

"Saya merasa malu saat mendengar namanya, tidak seharusnya kata ibu digunakan untuk memberi julukan, apalagi nama dari sebuah senjata mematikan," ujar Paus Fransiskus, dilansir BBC, Ahad (7/5). 

Ia mengatakan kata ibu memiliki makna yang sangat baik. Bagi pemimpin tertinggi gereja Katolik itu, ibu adalah sosok yang sangat dihormati karena ia seorang yang melahirkan sebuah kehidupan baru.

"Di saat ibu berarti adalah seorang yang akan memberi lebih banyak kehidupan di dunia ini, namun 'ibu' yang dimaksud oleh pasukan militer AS memberikan kematian, apa itu pantas?" kata Paus Fransiskus. 

Pada April lalu, 'ibu segala bom' menjadi sebutan dari alat peledak jenis GBU-43. Pasukan militer AS menggunakan bom yang diklaim sebagai bom non-nuklir terbesar itu di Afghanistan. Target utama serangan menggunakan senjata itu adalah  sebuah bunker dan sejumlah terowongan yang digunakan oleh Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

Alat peledak itu dilaporkan untuk pertama kali diuji coba pada 2003 lalu. Namun, tidak pernah digunakan dalam pertempuran sebenarnya oleh pasukan AS.

Serangan menggunakan senjata itu dirancang untuk meminimalisir risiko bagi pasukan AS dan Afghanistan yang melakukan operasi keamanan. Meski demikian, bom yang memiliki kemampuan ledak sama dengan 11 ton TNT itu berpotensi menimbulkan banyak korban dari kalangan warga sipil. 

Hal ini karena radius ledakan diperkirakan berpengaruh hingga 1,6 kilometer. Pascaserangan bom nonnuklir yang diluncurkan AS, dilaporkan setidaknya ada 36 anggota ISIS yang tewas.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement