REPUBLIKA.CO.ID, KATHMANDU -- Pria berusia 85 tahun asal Nepal, Min Bahadur Sherchan, meninggal dunia saat berada di  base camp awal pendakian Gunung Everest. Min Bahadur memang berniat memecahkan rekor sebagai pria tertua yang berhasil mendaki gunung tertinggi di dunia, Gunung Everest.

Sebelumnya, nama Min Bahadur memang sempat tercatat sebagai pria paling tua yang mendaki Gunung Everest, tepatnya pada Mei 2008 silam. Pada saat itu, Min Bahadur berhasil mendaki Gunung Everest pada usia 76 tahun.

Namun, rekor ini pecah pada 2013. Pendaki gunung asal Jepang, Yuichiro Miura, berhasil menjadi orang tertua yang mendaki Gunug Everest, yaitu pada usia 80 tahun. Min Bahadur pun berniat memecahkan rekor tersebut. Min Bahadur mengungkapkan rencana pendakian Gunung Everest pada akhir bulan lalu.

 Jika berhasil memecahkan rekor tersebut, Min berniat menggunakan popularitasnya untuk mempromosikan perdamaian. Namun, sebelum rencana ini terlaksana, Min Bahadur sudah tutup usia.

Menurut pejabat di Kementerian Pariwisata Nepal, Dinesh Bhattarai, Min Bahadur meninggal dunia pada Sabtu (6/5) malam waktu setempat di base camp awal pendakian Gunung Everest. Kendati begitu, Dinesh belum bisa menjelaskan penyebab kematian kakek yang memiliki 17 cucu dan enam cicit tersebut.

Sementara menurut pendaki gunung, Gyanendra Shrestha, yang berada di base camp, Min Bahadur mengalami serangan jantung. ''Sepertinya Min Bahadur mengalami serangan jantung,'' ujar Gyanendra seperti dikutip The Independent, Senin (8/5) WIB.

Sebelum melaksanakan niatnya itu, Min Bahadur memang sempat berlatih selama satu bulan penuh. Pada saat itu, Mih Bahadur mengaku tidak mengalami gangguan pernapasan. Tekanan darahnya pun berada di ambang normal.

Lahir di daerah pegunungan, Min Bahadur memang telah terbiasa dengan kondisi ketinggian dan tingkat oksigen yang rendah. Sejak 1990, Min Bahadur sudah jatuh cinta dengan aktivitas mendaki gunung, terutama saat ditunjuk sebagai penghubung tim pendaki gunung asal Swiss, Dhaulagiri. Min Bahadur sempat menjadi petani apel dan pekerja konstruksi, sebelum akhirnya mendirikan sebuah hotel di Kathmandu, Nepal.

Ikuti Whatsapp Channel Republika