REPUBLIKA.CO.ID, PARIS - Masjid Agung Paris menyambut baik kemenangan Emmanuel Macron dalam putaran final pemilu Presiden Prancis pada Ahad (7/5). Hasil pemungutan suara menunjukkan, Macron menang telak dari Le Pen dengan meraih 63,10 persen suara.
"Kemenangan Macron adalah isyarat bahwa Prancis telah berjalan dengan semua komponen agama untuk membangun kesatuan negara dari ancaman perpecahan yang membebani bangsa," ujar Masjid Agung Paris dalam sebuah pernyataan, dikutip Anadolu.
"Ini membuka harapan bagi Muslim Prancis bahwa mereka dapat hidup harmonis dengan menghargai nilai humanis, patriotik, demokratis, dan sekuler," tulisnya lagi.
Setelah pemungutan suara putaran pertama pada 23 April, Direktur Masjid Agung Paris, Dalil Boubakeur mendesak hampir lima juta Muslim di negara tersebut untuk memilih Macron. Ia meminta Muslim untuk memilih kandidat yang membela persaudaraan di antara warga negara, bukan membela perselisihan atau kebencian.
Hasil resmi pemilu akan diumumkan pada 10 Mei oleh Presiden Dewan Konstitusional Prancis, Laurent Fabius. Macron secara resmi akan menjabat pada pertengahan Mei dan harus mempersiapkan pemilihan legislatif dua putaran pada Juni mendatang.
Presiden AS Donald Trump mengucapkan selamat kepada Macron atas kemenangan besarnya. Ia mengatakan di akun Twitter pribadinya, bahwa dia tak sabar ingin segera bekerja sama dengan Macron.
Kanselir Jerman Angela Merkel juga telah berbicara dengan Macron pada Ahad (7/5) malam, menurut juru bicaranya Steffen Seibert. "Dia mengungkapkan penghargaan atas pendirian Macron selama kampanye untuk tetap bersama Uni Eropa, berpikiran terbuka dan bersatu," kata Seibert dalam sebuah siaran pers.
Merkel menggarisbawahi persahabatan yang baik antara Jerman dan Prancis. Ia juga menyatakan kesediaannya untuk bekerja sama dengan Macron dengan semangat kepercayaan.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
