Senin 08 May 2017 21:53 WIB

Pendeta Prancis Menaruh Harapan Besar untuk Macron

Rep: Crystal Liestia Purnama/ Red: Budi Raharjo
Presiden terpilih Perancis Emmanuel Macron berjalan menuju podium dalam acara perayaan kemenangan di depan Museum Louvre.
Foto: Christophe Ena/AP POOL
Presiden terpilih Perancis Emmanuel Macron berjalan menuju podium dalam acara perayaan kemenangan di depan Museum Louvre.

REPUBLIKA.CO.ID,PARIS -- Pastor paroki Prancis Pendeta Aidan Troy dari St Joseph dekat Arc de Triumph menaruh harapan besar pada kemenangan Emmanuel Macron dalam pemilihan presiden Prancis kali ini. Menurutnya Macron akan menghadapo banyak tantangan selama kepemimpinannya lima tahun ke depan.

"Semua orang tahu saat inu banyak masalah seperti terorisme, banyaknya pengangguran, dan banyaknya kelompok sosial di masyarakat Prancis. Ini membutuhkan metode baru untuk menghadapinya, sebuah perubahan," katanya, dilansir dari Premier Christian Radio Online, Senin (8/5). "Saya pikir ada harapan seperti itu, itulah yang saya lihat selama ini."

Pendeta Troy juga mengakui bahwa Macron adalah representasi dari perubahan untuk Prancis. Macron yang merupakan kandidat independen moderat termuda merupakan seorang mantan bankir investasi. Dari total 90 persen pemilih Prancis, politisi berusia 39 tahun itu meraup suara 64 persen.

Sedangkan rivalnya dari ekstrem kanan Marine Le Pen hanya mendapatkan 36 persen suara. Saat berbicara di hadapan ribuan pendukungnya di depan museum Louvre, Macron berjanji akan mengatasi perpecahan banyak kelompok sosial yang ada di Prancis.

"Saya tahu perpecahan di negara kita, yang membawa sebagian kelompok ke arah ekstrem. Saya menghormati mereka, saya tahu kemarahan, kegelisahan, dan keraguan Anda. Ini adalah tanggung jawab saya untuk mendengarnya," kata Macron.

Kemenangan Macron di Prancis ini merupakan pilar fundamental bagi Uni Eropa. Dan merepresentasikan tiga kali dalam enam bulan ini ketika kandidat populis ekstrem kanan kalah dalam pemilihan. Setelah pemilihan di Austria dan Belanda.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement