Rabu 10 May 2017 07:47 WIB

Macron Ajak Ilmuwan AS Lawan Pemanasan Global

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Ani Nursalikah
Presiden terpilih Perancis Emmanuel Macron perayaan kemenangan di depan Museum Louvre.
Foto: Thibault Camus/AP
Presiden terpilih Perancis Emmanuel Macron perayaan kemenangan di depan Museum Louvre.

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Kemenangan gemilang Emmanuel Macron sebagai presiden baru rakyat Prancis kini beralih ke rencana program pemerintahannya lima tahun ke depan. Isu lingkungan menjadi salah satu fokus utama Macron di era kepemimpinannya nanti.

Dalam sebuah pidato kemenangan Ahad malam, Macron mengatakan negaranya akan secara aktif dan sadar menghormati komitmen dunia di COP21 2015 dalam memerangi pemanasan global. Pemerintahannya akan ikut serta mengawal dan memastikan pemanasan global tetap di bawah dua derajat celsius dan membatasi kenaikan suhu bumi hanya 1,5 derajat celsius.

"Saya tak ragu tentang perubahan iklim dan komitmen kami terhadap masalah ini," kata Macron, dilansir dari CNBC, Rabu (10/5).

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump sebelumnya terkesan mementahkan komitmen yang sudah dibuat pendahulunya, Barack Obama terkait kesepakatan COP21. Macron di sisi lain ingin menggandeng peneliti perubahan iklim dari Negeri Paman Sam tersebut untuk menjadi bagian dari perang melawan perubahan iklim.

Macron menawari ilmuwan, pengusaha, hingga insinyur AS yang bekerja melawan perubahan iklim datang ke Prancis. Ini karena Prancis adalah negara yang menyukai inovasi dan menyambut orang-orang yang inovatif.

"Kami ingin orang-orang yang mau bekerja untuk perubahan iklim, energi, energi terbarukan, dan teknologi baru. Tolong datang kemari. Prancis adalah negara Anda," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement