Rabu 10 May 2017 19:31 WIB

Palestina Boikot Pizza Hut karena Mengolok-olok Tahanan

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Agus Yulianto
Marwan Barghouti (tangan diborgol) dikawal aparat keamanan Zionis Israel (Ilustrasi)
Foto: getty images
Marwan Barghouti (tangan diborgol) dikawal aparat keamanan Zionis Israel (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Warga Palestina menyerukan pemboikotan Pizza Hut setelah perusahaan makanan cepat saji itu mengolok-olok tahanan Palestina yang melakukan aksi mogok makan di penjara Israel. Halaman Facebook resmi Pizza Hut Israel pada Senin (8/5) memuat sebuah gambar yang diduga menunjukkan Marwan Barhgouti, pemimpin pemogokan.

Dilansir dari Aljazirah, Pizza Hut Israel menggunakan gambar itu sebagai iklan, dengan tulisan: "Barghouti, jika Anda akan menghentikan aksi mogok makan, mengapa tidak memilih pizza?" Kotak pizza terlihat menyembul dari bawah tempat tidur penjara.

Iklan tersebut memicu kritik yang meluas. Warga Palestina dan pendukung Palestina beralih ke media sosial untuk menyerukan pemboikotan global terhadap Pizza Hut dan meminta adanya tindakan hukum. "Pizza Hut menertawakan mogok makan para tahanan," tulis aktivis Alaa Abu Diab di Facebook, dengan menggunakan hashtag #boycott_pizzahut.

Pendukung Palestina lainnya juga mempermalukan perusahaan tersebut karena telah memanfaatkan aksi mogok makan untuk dijadikan iklan. Beberapa pengguna Twitter bahkan mendesain ulang logo Pizza Hut yang dilengkapi kawat berduri, sel penjara, dan penjaga penjara.

Saat ini, iklan provokatif di laman Facebook Pizza Hut Israel telah dihapus. Pizza Hut internasional mengeluarkan pernyataan permintaan maaf atas iklan yang tidak layak dibagikan dan mengatakan iklan itu tidak mencerminkan sikap perusahaan.

Barghouti memimpin lebih dari 1.500 tahanan Palestina dalam aksi mogok makan sejak 17 April lalu. Aksi dilakukan untuk menuntut pelayanan medis yang layak, menolak sel isolasi, meminta kunjungan keluarga, dan menolak penahanan tanpa tuduhan.

Otoritas penjara Israel mengklaim, Barhgouti telah melanggar aksi mogok makannya pada hari ke-23, dengan dua kali memakan kue dan permen. Namun, para tahanan membantah rumor palsu itu dan mencoba melawan perang psikologi Israel.

Menurut jajak pendapat, Barghouti adalah tokoh politik paling populer di Tepi Barat. Ia mungkin akan menggantikan Presiden Palestina Mahmoud Abbas jika pemilu diadakan hari ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement