Kamis 11 May 2017 11:19 WIB

Trump Telah Pertimbangkan Pemecatan Comey Sejak Lama

Rep: Puti Almas/ Red: Esthi Maharani
FBI Director James Comey (file)
Foto: Reuters/Kevin Lamarque
FBI Director James Comey (file)

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat (AS) Donald trump mengakui bahwa pemecatan terhadap James Comey sebagai drektur FBI telah dipertimbangkan sejak lama. Gedung Putih mengatakan hal itu tepatnya sejak ia dilantik menjadi orang nomor satu di negara itu.

Pemecatan Comey secara resmi diumumkan pada Rabu (10/5) kemarin. Keputusan Trump dikeluarkan atas sejumlah rekomendasi dan salah satu alasannya diyakni karena ia terlibat dengan tindakannya, yaitu mengirim sebuah surat kepada Kongres AS tentang detail penyelidikan FBI atas penggunaan akun email pribadi Hillary Clinton.

"Telah terjadi 'erosi' kepercayaan terhadap Comey dalam satu tahun terakhir dan presiden juga mengambil tindakan berdasarkan rekomendasi yang jelas dari Jaksa Agung Jeff Session dan Wakil Jaksa Agung Rod Rosenstein," ujar salah satu juru bicara Gedung Putih Sarah Huckabee Sanders, dilansir BBC, Kamis (11/5).

Comey diberhentikan dari jabatannya saat ia tengah memimpin penyelidikan dugaan hubungan antara tim kampanye Trump dan Rusia pada pemilihan presiden AS 2016 lalu. Karena itu, keputusan miliarder itu mengundang pertanyaan dan kritik dari sejumlah pihak.

Diantaranya adalah Senator AS dari partai Demokrat Dick Durbin. Ia mengatakan pemecatan Comey terlihat seperti adanya krisis konstitusional di Negeri Paman Sam. Ia mengaku bahwa hal ini sekaligus menimbulkan pertanyaan apakah benar campur tangan Rusia dalam pemilihan presiden tahun lalu juga akan diselidiki oleh FBI.

Dari laporan media lokal AS, beberapa waktu lalu Comey meminta Departemen Kehakiman mengerahkan lebih banyak pihak untuk penyelidikan campur tangan Rusia tersebut. Selain itu, Komite Intelijen dalam Senat juga mengundang Comey untuk memberi kesaksian terkait kasus itu pada pekan depan.

Sementara itu, Gedung Putih menolak permintaan sejumlah pihak agar ada penunjukkan seorang jaksa khusus untuk menyelidiki dugaan campur tangan Rusia dalam pemilu AS. Namun, kasus itu tetap akan diusut hingga tuntas.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement