REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING – Pemerintah Cina, pada Rabu (10/5), melayangkan keluhan dan kritik kepada Amerika Serikat (AS) terkait kunjungan delegasi Kongres AS yang dipimpin tokoh Demokratik Nancy Pelosi ke India pekan ini. Adapun kunjungan tersebut adalah untuk bertemu tokoh spiritual Buddhis yang diasingkan Cina, Dalai Lama.
Pertemuan antara Nancy Pelosi dengan Dalai Lama cukup membuat Cina marah. Hingga saat ini Cina menganggap Dalai Lama adalah kelompok separatis berbahaya yang hanya mencari otonomi sejati untuk Tibet.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Cina Geng Shuang mengatakan Dalai Lama adalah seorang pengasingan politk yang menggunakan jubah agama guna terlibat dalam kegiatan separatis anti-Cina. Oleh sebab itu, ia menyayangkan pertemuan antara delegasi Kongres AS dengan Dalai Lama pekan ini.
“Kunjungan delegasi yang relevan dari Kongres AS untuk bertemu dengan Dalai Lama mengirim sinyal yang sangat salah kepada dunia tentang kemerdekaan Tibet dan bertentangan dengan janji AS di Tibet. Cina dengan tegas menentang hal ini dan telah mengajukan pernyataan serius dengan AS,” ucap Shuang.
Ia juga menghendaki agar AS menghentikan segala bentuk komunikasi dengan Dalai Lama. “Kami mendesak kongres yang relevan di AS untuk menangani masalah Tibet dengan hati-hati serta menghentikan semua komunikasi dengan Dalai Lama dan segera mengambil tindakan untuk mengatasi dampak negatif dari kunjungan tersebut,” ujarnya.
Setelah Donald Trump terpilih sebagai presiden AS, Dalai Lama mengungkapkan keinginannya untuk bertemu dengan presiden terpilih. Namun saat ini tokoh peraih nobel perdamaian tersebut tampaknya akan kesulitan untuk merealisasikan keinginannya tersebut.
Cina menguasai Tibet pada 1950 dalam sebuah operasi yang disebut “pembebasan damai”. Sejak saat itu pula Cina menekan pemerintah asing untuk menghindari Dalai Lama.
Baru-baru ini Beijing mengecam New Delhi karena menjadi tuan rumah Dalai Lama ketika melakukan perjalanan ke wilayah timur laut India, tepatnya di wilayah Arunachal Pradesh. Wilayah yang diklaim sebagai Tibet Selatan itu didatangi Dalai Lama untuk memberikan ajaran spiritual kepada para pengikutnya.
Cina selalu membantah bahwa negaranya telah melakukan pelanggaran hak asasi manusia di Tibet. Cina mengklaim bahwa mereka sepenuhnya menghormati hak-hak agama dan budaya rakyat Tibet.