REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Bintang Modern Family Sofia Vergara, supermodel Heidi Klum, mantan bintang basket Allen Iverson dan selebritas lainnya diminta Pemerintah Amerika Serikat untuk memberi tahu penggemarnya jika mereka menerima kompensasi saat mempromosikan produk di media sosial.
Komisi Perdagangan Federal (FTC), pemimpin penegak hukum periklanan, telah melayangkan lusinan surat kepada perusahaan dan para bintang terkait masalah ini, termasuk satu bagi Vergara yang mempromosikan gelang di Instagram. Foto Vergara di Instagram menerima lebih dari 75 ribu tanda "suka".
Sementara, ada 37 ribu orang menyukai foto Klum dengan kopi dan Dunkin Donuts. Scott Disick, mantan pacar Kourtney Kardashian, menerima 118 "suka" saat memuji produk pemutihan gigi, menurut surat FTC yang dikirim ke para selebritas pada Maret. Reuters memperoleh salinan surat-surat tersebut setelah mengajukan permintaan Freedom of Information Act (kebebasan atas informasi) kepada pemerintah.
Surat-surat tersebut mendorong para bintang itu untuk mengungkapkan jika mereka dibayar untuk memuji produk di Instagram atau media sosial lainnya. Aktris Lucy Hale, Shay Mitchell, Troian Bellisario, dan Ashley Benson, para bintang pertunjukan remaja populer Pretty Little Liars juga menerima surat FTC karena mempromosikan pakaian, seperti legging gambar buah nanas, keripik kentang, dan sabun wajah.
Surat dikirim kepada lebih dari 35 selebritas dan lebih dari 40 perusahaan, termasuk Adidas, Cabela's, Chanel Amerika Serikat, Johnson & Johnson, Dunkin Brands Group, Hasbro, Inc, dan Yves Saint Laurent Amerika Utara. Tak ada selebritas atau perusahaan yang dihubungi oleh Reuters untuk berita ini memberikan komentar.
FTC tidak menuduh para selebritas itu menerima uang atau produk sebagai imbalan untuk "mempromosikan" produk di Instagram. Namun, disampaikan dalam surat itu, yang sebagian besar serupa bahwa undang-undang kebenaran-dalam-periklanan mengamanatkan pembayaran apa pun harus diungkapkan.
Karena iklan telah bermigrasi dari televisi dan publikasi cetak, maka menjadi semakin sulit membedakannya dari materi noniklan. Pada media sosial, garis pembatas menjadi kabur saat bintang mengunggah foto keluarga yang terkadang diselingi dengan produk yang mereka memperoleh bayaran untuk dijual.
David Weintraub, pemilik DWE Talent Management, membantu selebritas menghasilkan uang dengan menjual produk di Instagram. "Mungkin 40 persen dari daftar saya memperoleh penghasilan melalui model bisnis dukungan Instagram," katanya.
"Seseorang dengan 20 juta pengikut di Instagram, Twitter, dan media sosial lainnya bisa menghasilkan sampai 75.000 dolar untuk sekali mengunggah produk," kata Weintraub.
"Selalu ada diskusi tentang pengungkapan" dalam menciptakan sebuah pos di media sosial," ujarnya. Ia menambahkan menempatkan tanda pagar #ad (iklan) atau #promotion (promosi) dalam sebuah pos sudah memadai, dalam pandangannya, untuk mencegah masalah dengan FTC.
FTC tampaknya setuju. Dalam panduannya, agensi mengatakan memulai mengunggah sesuatu di media sosial dengan #ad "kemungkinan besar akan efektif" dalam mengungkapkan bahwa bintang tersebut telah dibayar untuk promosi. Dan Jaffe, kepala kantor hubungan pemerintah untuk Asosiasi Pengiklan Nasional, mengatakan bahwa surat FTC adalah sebuah "peringatan ... sesuatu yang lebih menentukan akan datang. Itu dugaan saya. "