REPUBLIKA.CO.ID, KHARTOUM -- Kabinet pemerintahan baru Sudan dilantik pada Jumat (12/5), setelah negara itu hampir tiga tahun mengadakan dialog nasional yang diprakarsai oleh Presiden Omer Al-Bashir. Sebanyak 31 menteri melakukan sumpah jabatan di depan Presiden Bashir, di istana kepresidenan.
Presiden Bashir mengatakan, para menteri harus mendukung reformasi politik dan ekonomi, membangun perdamaian di wilayah konflik, dan memperbaiki kehidupan masyarakat Sudan. Menurutnya, pembentukan pemerintah baru belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah Sudan karena telah dianggap keluar dari konsensus partai politik.
"Kita menyaksikan sumpah atas pemerintah baru ini, kita mengatakan bahwa pemerintah ini tengah menghadapi tantangan utama dalam pelaksanaan rekomendasi dialog nasional," kata Bashir. Pemerintahan baru yang didirikan Bashir ini diakuinya telah didukung oleh puluhan partai politik dan gerakan bersenjata.
Dialog nasional di Sudan dimulai pada 2014 untuk memfasilitasi pemahaman dan reformasi politik sambil mencari solusi terhadap krisis ekonomi dan perang saudara. Namun, mayoritas partai oposisi utama dan faksi-faksi bersenjata menolak untuk berpartisipasi dan memboikot dialog nasional dengan alasan kurangnya inklusifitas dan terlalu banyak kontrol oleh Bashir.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
