Ahad 14 May 2017 09:12 WIB

Korut Disebut Luncurkan Rudal Balistik

Rep: dyah ratna meta novia/ Red: Ani Nursalikah
Peluncuran rudal korut.
Foto: EPA
Peluncuran rudal korut.

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Militer Korea Selatan mengatakan, Korea Utara melepaskan sebuah proyektil tak dikenal dari sebuah wilayah di dekat pantai barat. Kantor berita Korsel, Yonhap melaporkan peluncuran proyektil tersebut tampaknya merupakan rudal balistik.

Peluncuran rudal balistik tersebut dilakukan di sebuah wilayah bernama Kusong yang terletak di sebelah barat laut ibukota Pyongyang. Di lokasi tersebut pula sebelumnya Korut meluncurkan rudal jarak menengah yang sedang dikembangkan.

Peluncuran rudal balistik tersebut, jika dikonfirmasi merupakan uji coba peluncuran rudal balistik yang pertama dalam dua minggu sejak uji coba terakhir untuk meluncurkan sebuah rudal yang berakhir dengan kegagalan hanya dalam beberapa menit saat penerbangan.

Korut gagal melakukan uji coba peluncuran rudal balistik sebanyak empat kali berturut-turut dalam dua bulan terakhir. Namun telah melakukan berbagai uji coba rudal sejak awal tahun lalu dengan kecepatan yang belum pernah dilakukan sebelumnya.

Pakar senjata dan pejabat pemerintah percaya Korut telah menyelesaikan beberapa kemajuan teknis dengan uji coba rudal balistik tersebut.

Kepala Sekretaris Kabinet Jepang Yoshihide Suga mengatakan,  peluncuran rudal balistik Korut merupakan pelanggaran terhadap resolusi PBB. "Jepang  memprotes keras tindakan tersebut," katanya seperti dilansir Aljazirah, Ahad, (14/5).

Perdana Menteri Jepang  Shinzo Abe juga melakukan protes keras terhadap peluncuran rudal balistik. Menurut laporan  wartawan Aljazirah Craig Leeson, membutuhkan waktu bagi Korsel untuk memutuskan jenis proyektil apa yang diluncurkan Korut. "Itu adalah proyektil tak dikenal yang ditembakkan pagi ini," katanya.

Ini akan memakan waktu lama bagi Korsel untuk melihat proyektil yang diluncurkan tersebut. Hal ini perlu dilihat jangkauan yang dilaluinya dan ketinggian yang diraihnya. Dari informasi semacam ini, mereka bisa menentukan jenis Lproyektil apa itu.

Bulan lalu, Presiden AS Donald Trump memperingatkan konflik besar dengan Korut mungkin saja terjadi. Namun dia lebih memilih pembicaraan diplomatik terhadap perselisihan dengan Korut mengenai program nuklir dan misilnya.

Sebelumnya pada hari Sabtu, seorang diplomat senior Korut, yang menangani hubungan dengan AS mengatakan,  Pyongyang akan melakukan dialog dengan administrasi Trump jika syarat-syarat dipenuhi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement