Senin 15 May 2017 14:39 WIB

Pasukan Keamanan Thailand Bunuh Sembilan Penyelundup Narkoba

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Ani Nursalikah
Penembakan  (ilustrasi)
Foto: Reuters/Joshua Lott
Penembakan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANGKOK -- Pasukan keamanan Thailand, pada Senin (15/5), terlibat baku tembak dengan sekelompok penyelundup narkoba yang beroperasi di Segitiga Emas, yakni wilayah yang berbatasan dengan pegunungan Myanmar, Laos, dan Thailand. Sembilan orang penyelundup tewas dalam baku tembak tersebut.

Gubernur Provinsi Chiang Rai Utara, Narongsak Osotthanakorn mengatakan, kontak senjata dimulai di Distrik Mae Sai, Thailand, tepatnya sekitar dua kilometer dari perbatasan ke Myanmar. “Ada sekitar 15 penyelundup narkoba yang oleh pihak berwenang diperintahkan untuk berhenti, namun mereka menolak dan mulai menembak,” ujarnya seperti dilaporkan laman Asian Correspondent.

Baku tembak berlangsung sekitar 10 menit. “Dan sembilan penyelundup di antaranya tewas dalam kejadian itu,” kata Narongsak Osotthanakorn.

Pascabaku tembak, otoritas keamanan Thailand menemukan sekitar 700 ribu tablet metamfetamin. Selain itu, didapatkan pula senapan semi-otomatis.

Wilayah Segitiga Emas memang menjadi rute utama penyelundupan narkoba. Segitiga Emas dikenal sebagai salah satu daerah penghasil opium utama di Asia. Daerah tersebut juga merupakan penghasil opium terbesar kedua di dunia setelah Amerika Latin.

Menurut laporan New York Times pada 2009, Thailand telah menjadi zona perdagangan obat terlarang bagi penyelundup narkoba karena pengamanan perbatasan yang longgar. Hal tersebut membuat para penyelundup lebih leluasa untuk bergerak dan menghindari pantauan polisi.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement