REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA __ Lebih dari 1.500 tahanan Palestina di penjara Israel melakukan aksi mogok makan. Mereka hanya minum air putih diberi garam. Aksi mogok makan ini merupakan aksi pada pekan keempat.
Kuasa Usaha Kedutaan Besar Palestina untuk Indonesia Taher Hamad mengatakan, para tahanan Palestina melakukan aksi mogok makan untuk memperoleh hak-hak dasarnya sebagai manusia. "Mereka meminta Israel memberikan kesempatan bagi keluarganya mengunjungi mereka secara reguler dan meminta agar mereka diberi pelayanan kesehatan," katanya di Kedutaan Besar Palestina, Jakarta, Senin, (15/5).
Selama ini Israel, terang Taher, melarang keluarga tahanan mengunjungi mereka. Menelepon saja tidak diperbolehkan, apalagi mengunjungi. Ini sama saja Israel tak memberikan hak-hak dasar sebagai manusia terhadap para tahanan.
Banyak keluarga di Palestina yang merindukan ayahnya, merindukan kakak laki-lakinya. Namun Israel melarang keluarga mengunjungi mereka yang ditahan.
Israel juga berlaku kejam terhadap para tahanan Palestina. Mereka hanya memberikan satu liter air bagi enam orang tahanan per hari padahal berdasarkan kesehatan manusia membutuhkan delapan gelar air per hari.
Para tahanan, lanjut Taher, akan terus mogok makan sampai hak-hak mereka dipenuhi. Mereka tak akan menyerah memperjuangkan hak-haknya.
"Mereka akan terus mogok makan meski Israel menyatakan tak mau memenuhi permintaan mereka. Hingga saat ini Israel tak peduli dengan keinginan para tahanan namun para tahanan tak akan menyerah."