REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING - Cina telah memasang sistem peluncur roket anti-frogman Norinco CS/AR-1 55mm di pulau buatan mereka di Fiery Cross Reef, Kepulauan Spratly, Laut Cina Selatan yang tengah menjadi sengketa. Wilayah Fiery Cross Reef yang dikuasai oleh Cina, selama ini juga diklaim oleh Filipina, Vietnam, dan Taiwan.
Menurut media Cina, Defense Times, pemasangan itu bertujuan untuk menangkal serangan dari penyelam militer Vietnam. Sistem peluncuran roket ini dilaporkan memiliki kemampuan untuk menemukan, mengidentifikasi, dan menyerang penyelam musuh.
Media tersebut tidak mengatakan kapan sistem peluncuran roket ini dipasang. Namun sistem ini disebut bagian dari sistem pertahanan Cina, setelah penyelam-penyelam Vietnam memasang sejumlah besar jaring ikan di Kepulauan Paracel, pada Mei 2014.
Cina telah melakukan pekerjaan reklamasi lahan yang luas di Fiery Cross Reef, termasuk membangun bandara. Lebih dari 5 triliun dolar AS perdagangan dunia dikirim melalui Laut Cina Selatan setiap tahun.
Cina mengatakan, pembangunan bandara dan markas militer di pulau-pulau buatan yang dikendalikannya di Laut Cina Selatan akan sesuai kebutuhan negara. Cina mengatakan dapat melakukan apapun di wilayah yang diklaimnya sendiri.
Amerika Serikat (AS) telah mengkritik upaya militerisasi Cina. Negara itu menekankan perlunya kebebasan navigasi dengan melakukan patroli udara dan patroli angkatan laut secara berkala di dekat wilayah Laut Cina Selatan, yang telah membuat marah Beijing.