Sabtu 20 May 2017 04:03 WIB

Perbankan Rusia Ikut Kena Dampak Serangan WannaCry

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Dwi Murdaningsih
Serangan siber yang diakibatkan oleh ransomware.
Foto: bbc
Serangan siber yang diakibatkan oleh ransomware.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Serangan ransomware WannaCry baru-baru ini telah ikut membahayakan sistem bank Rusia. Bank sentral Rusia juga telah menyatakan resminya bahwa serangan virus itu telah berdampak besar pada sistem perbankan negara.

Dalam sebuah pernyataan, bank sentral telah menegaskan, serangan peretasan ini sebenarnya telah ditangani dengan cepat. Bank sentral sebelumnya juga sempat mengatakan, bank-bank Rusia memang telah ditargetkan dalam sebuah kampanye pemerasan cyber global akhir pekan lalu. Namun bank sentral Rusia memastikan serangan tersebut tidak berhasil.

Pada Jumat (19/5), bank sentral menerangkan, pihaknya sesungguhnya telah mengirimkan rekomendasi kepada bank-bank Rusia untuk memperbarui perangkat lunak Windows. Hal ini sempat diminta sekitar April, sebelum serangan WannaCry terjadi pada 12 Mei.

Setelah serangan tersebut, bank sentral menerbitkan kembali rekomendasinya ke bank-bank Rusia. Seperti dilansir Reuters, Sabtu (20/5), pemerintah akan mulai menerbitkan pernyataan di situsnya mengenai serangan maya yang telah ditangkap. Hal ini termasuk langkah-langkah yang diambil untuk memperkuat keamanan IT.

Serangan WannaCry skala global memang telah mempengaruhi sistem komputer di puluhan negara. Namun Rusia dapat disebut sebagai negara yang paling terpukul. Sebab, serangan ini berhasil mengungkap kelemahan keamanan di beberapa institusi terbesarnya.

Sebelumnya, bank terbesar Rusia mengatakan akhir pekan lalu pihaknya telah terserang virus. Namun pihak terkait memastikan sistemnya tidak terinfeksi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement