Senin 22 May 2017 09:00 WIB

Netanyahu Wajibkan Seluruh Menteri Sambut Kedatangan Trump di Israel

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Agus Yulianto
Perdana Menteri Israel, Benyamin Netanyahu.
Foto: EPA/Jim Hollander
Perdana Menteri Israel, Benyamin Netanyahu.

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah meminta seluruh menteri di pemerintahannya agar menghadiri upacara sambutan kedatangan Presiden AS Donald Trump di Israel pada Senin (22/5) pagi. Sebelumnya, beberapa menteri menyatakan tidak akan ikut menyambut Trump.

Menurut seorang sumber kementerian terkait yang berbicara secara anonim, sejumlah menteri bermaksud untuk melewatkan upacara sambutan kedatangan Trump di Bandara Ben Gurion, Tel Aviv, karena acara diperkirakan akan berlangsung singkat. Trump mungkin hanya akan menjabat tangan Netanyahu dan Presiden Israel Reuven Rivlin.

"Ketika Netanyahu menyadari banyaknya jumlah menteri yang menyatakan tidak akan hadir, dia membuat pengumuman wajib," ujar sumber itu kepada CNN.

Trump saat ini sedang melakukan perjalanan luar negerinya yang pertama sebagai Presiden AS. Kunjungannya ini akan meliputi Arab Saudi pada Ahad (21/5); Israel pada Senin (22/5) dan Selasa (23/5), yang juga akan mengunjungi wilayah Palestina; Kota Vatikan pada Rabu (24/5), Belgia pada Rabu (24/5) dan Kamis (25/5); serta Italia pada Jumat (26/5) dan Sabtu (27/5).

Trump sempat mengampanyekan janji untuk memindahkan Kedutaan Besar AS untuk Israel dari Tel Aviv ke Yerusalem. Trump juga berjanji akan mengakui Yerusalem yang bersatu, sebagai ibu kota Israel.

Akan tetapi setelah menjabat, Trump belum menepati janjinya untuk segera memindahkan kedutaan, dengan mengatakan, bahwa hal itu masih dalam pertimbangan. Pekan lalu, pejabat pemerintahan AS mengonfirmasi kepada CNN bahwa Kedutaan Besar AS akan tetap di Tel Aviv, setidaknya untuk saat ini, selama Trump mengejar kesepakatan damai antara Israel dan Palestina.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement