REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Ledakan bom terjadi di Manchester Arena, Manchester, Inggris, Senin (22/5) malam waktu setempat. Insiden ini dilaporkan menyebabkan 19 orang tewas dan melukai sekitar 50 lainnya. Dilaporkan laman New York Times, setelah insiden tersebut, otoritas berwenang Manchester mengevakuasi dan menutup jaringan transportasi di sekitar lokasi kejadian.
Stasiun Manchester Victoria, stasiun kereta api yang berada di dekat Manchester Arena, telah dievakuasi. Layanan kereta api di stasiun tersebut, yang merupakan pusat transportasi utama, dihentikan pada Senin malam. Otoritas berwenang di Manchester memperkirakan lalu lintas kereta api dari dan menuju Manchester Victoria akan tetap dihentikan sepanjang hari Selasa (23/5). Hal tersebut dilakukan untuk menghindari kejadian yang tak terprediksi.
Layanan kereta ringan Manchester, yakni Metrolink, juga telah dihentikan sementara. Belum ada keterangan terkait batas waktu penghentian operasi kereta tersebut.
Ledakan bom yang terjadi di Manchester Arena terjadi seusai konser musik pop Ariana Grande, penyanyi asal Amerika Serikat. Menurut keterangan seorang saksi, ledakan sempat menggetarkan seluruh bagian bangunan.
Belum ada pihak yang mengklaim atau mengaku bertanggung jawab atas serangan ini. Sementara itu, otoritas berwenang Inggris masih menyelidiki kemungkinan pelaku dan motif penyerangan.