REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Serangan di Manchester, Inggris, menewaskan sedikitnya 19 orang dan melukai 59 lainnya. Menurut pejabat AS, berdasarkan tanda-tanda ledakan, serangan ini merupakan bom bunuh diri.
"Dengan tidak adanya bukti yang meyakinkan, kemudian melihat pilihan tempat serta waktu dan acara, serangan ini diduga merupakan aksi terorisme," ujar pejabat kontraterorisme AS yang tak ingin disebutkan namanya seperti dikutip Reuters.
Pejabat itu juga menyinggung soal serangan pada November 2015 di konser Bataclan, Paris yang menewaskan 130 orang. Serangan diklaim dilakukan oleh kelompok radikal.
Sementara itu, kelompok pendukung ISIS dilaporkan ikut merayakan atas ledakan itu lewat media sosial. Hingga kini polisi Inggris belum bisa menyimpulkan apakah ini merupakan serangan terorisme aksi bunuh diri atau bukan. Polisi masih terus melakukan penyelidikan.
Baca juga, 19 Tewas Akibat Ledakan Usai Konser Ariana Grande di Manchester.