Rabu 24 May 2017 04:32 WIB

Theresa May: Semua Tindakan Terorisme adalah Serangan Pengecut

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Esthi Maharani
Polisi memblokir jalan dekat Manchester Arena setelah laporan ledakan di lokasi pertunjukan  Ariana Grande di Manchester, Inggris, Selasa (23/5) dini hari
Foto: Peter Byrne/PA via AP
Polisi memblokir jalan dekat Manchester Arena setelah laporan ledakan di lokasi pertunjukan Ariana Grande di Manchester, Inggris, Selasa (23/5) dini hari

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Perdana Menteri Inggris Theresa May mengecam serangan bom di Manchester Arena, Manchester, Inggris, yang terjadi pada Senin (22/5) malam waktu setempat. Ia menilai insiden tersebut adalah sebuah serangan yang dilakukan seorang pengecut.

"Semua tindakan terorisme adalah serangan pengecut terhadap orang-orang yang tidak bersalah," kata May seperti dilaporkan laman The Guardian.

Tak terkecuali serangan bom di Manchester Arena. Ia menilai, serangan tersebut dilakukan oleh seorang pecundang yang dengan sengaja mengincar anak-anak dan pemuda. "Dengan sengaja menargetkan anak-anak dan pemuda yang tidak berdosa dan tak berdaya yang seharusnya menikmati salah satu malam paling berkesan dalam kehidupan mereka," ujar May.

Serangan bom di Manchester Arena memang terjadi seusai penyanyi pop asal Amerika Serikat, Ariana Grande, menggelar konser di tempat tersebut. May mengaku cukup heran dan tak habis pikir mengapa pelaku teror begitu tega menyerang lokasi yang dipadati anak-anak dan pemuda.

"Kami berjuang untuk memahami pikiran yang melengkung dan bengkok ini, yang melihat sebuah ruangan yang dipenuhi anak-anak kecil bukan sebagai pemandangan untuk dihargai tapi kesempatan untuk melakukan pembantaian," ucapnya.

Kendati geram, May tetap mengapresiasi layanan darurat yang sigap merespons insiden serangan bom Manchester Arena dan segera memberikan bantuan. Menurutnya, kerja layanan darurat merepresentasikan semangat Manchester dan Inggris.

Serangan bom di Manchester Arena menyebabkan 22 orang tewas dan sekitar 59 lainnya luka-luka. ISIS mengaku bertanggung jawab atas terjadinya insiden tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement