REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Menyambut bulan suci Ramadhan, komunitas Indonesia di Melbourne yang tergabung dalam Indonesian Muslim Community of Victoria (IMCV), menggelar Ramadan Family Day.
Acara Ramadan Family Day yang digelar kedelapan kalinya ini mengangkat tema Growing With Qur'an, Rising Towards Ihsan, atau tumbuh dengan Alquran berkembang menuju ihsan.
Menurut penyelenggara, untuk pertama kalinya, Ramadan Family Day menggelar kegiatan Qur'an Achievers, semacam kompetisi membaca dan menghafal Alquran. “Kami ingin memotivasi anak-anak untuk menghafal Alquran dan belajar Alquran, sekaligus ini juga menjadi persiapan menyambut bulan Ramadhan," ujar Arif Nugraha, Koordinator Ramadan Family Day.
Arif menjelaskan audisi untuk kegiatan ini sudah dilakukan dua minggu sebelumnya dan finalnya diadakan di Ramadan Family Day. "Semua anak-anak yang sudah berpartisipasi kami berikan hadiah dan apresiasi, jadi kita undang mereka untuk datang ke acara ini, walaupun mereka tidak masuk babak final," jelas Arif kepada ABC.
"Mudah-mudahan ini bisa menjadi motivasi."
Dalam kegiatan ini ada tiga kategori yang diikuti anak-anak dari orang tua asal Indonesia yang bekerja atau sedang sekolah di Melbourne. Kategori pertama adalah membaca Alquran dengan menilai cara membaca, tajwid, dan pengucapannya. Kemudian menghafal Alquran bagi anak-anak berusia 1 sampai 7 tahun, dan kategori ketiga adalah hafalan Alquran untuk anak-anak berusia 8 hingga 15 tahun.
"Alhamdulillah, responsnya cukup bagus... ada 40 peserta yang mendaftar dan ini dianggap sebagai sebuah prestasi, karena baru pertama kalinya Qur'an Achievers digelar," tambah Arif.
Madania Foundation, sebagai penyelanggara Ramadan Family Day telah memiliki program melatih membaca Qur'an di masjid-masjid di bawah naungan Indonesian Muslim Community of Victoria (IMCV). Aliza (4 tahun) putri dari pasangan Yepy Hardi Rustam dan Sitti Chodijah Jamil atau akrab dipanggil Upi, adalah salah satu anak didik di Surau Kita, di kawasan Coburg, Melbourne.
"Dia telah ikut sejak usia tiga tahun, jadi ia sudah memiliki teman-teman yang sama-sama belajar," kata Upi. "Sekarang ia sudah hampir khatam dan hafal juz 30."
"Acara ini bisa mendorong anak-anak, karena melihat kakak-kakaknya atau teman-teman seumuran yang sudah hafal Alquran dan tampil di depan umum, jadi... supaya ia lebih semangat dan mencintai Alquran," kata Yepy yang sedang mengenyam pendidikan Doktor di bidang biokimia University of Melbourne.
Persaudaraan Muslim lebih erat
Tidak hanya kegiatan 'kompetisi' membaca dan menghafal Alquran. acara yang digelar di Fitzroy Town Hall, Sabtu lalu (20/5) juga menjual aneka hidangan, baju-baju dan perlengkapan Muslim. Acara ini menjadi kesempatan bagi sejumlah umat Muslim untuk bertemu dan makan-makan bersama menjelang Ramadhan.
Mereka juga disuguhkan seminar yang menampilkan Ustaz Didik Hariyanto dan Ustaz Zachriah Matthews.
Yepy yang sudah tinggal di Melbourne selama tiga tahun, mengaku jika tahun ini akan menjadi Ramadhan keempat kalinya di Australia. "Ramadhan disini lebih terasa, karena jauh dari keluarga... [tapi] disini persaudaraan kaum Muslim justru lebih erat karena sama-sama perantau," kata Yepy.
Hal senada juga disampaikan oleh Leny Rasyidi. "Saat kita bersama-sama, suasana Ramadhan justru terasa sekali. Kita sama-sama shalat, saat malam Lebaran juga kita takbiran bersama, sekarang kangen [Indonesia di bulan Ramadhan] sudah terobati," kata Leny, yang sudah 12 tahun tinggal di Melbourne.
"Acara seperti ini menjadi semacam warming up dan temanya erat dengan Alquran, jadi kita mengajak teman-teman untuk kembali ke Alquran dan mendalami makna-makna Alquran," katanya.