REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN – Presiden Iran yang kembali terpilih Hassan Rouhani mengecam pertemuan besar antara beberapa pemimpin negara mayoritas Muslim dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump di Arab Saudi. Ia menyebut pertemuan tersebut sebagai pertunjukan yang tidak memiliki nilai praktis atau politis.
“Pertemuan tinggi di Arab Saudi hanyalah sebuah pertunjukan tanpa nilai praktis dan politis dalam bentuk apapun,’ katanya dalam sebuah konferensi pers di Teheran, dikutip Middle East Monitor, Rabu (24/5).
Rouhani juga mengomentari kesepakatan antara Trump dan Saudi senilai lebih dari 460 miliar dolar AS selama sepuluh tahun. “Anda tidak bisa menyelesaikan terorisme hanya dengan memberikan uang rakyat Anda kepada negara adikuasa.”
Ia juga menekankan bahwa memberantas terorisme di Timur Tengah tidak dapat dicapai tanpa kerja sama dengan Iran. “Siapa yang bisa mengatakan stabilitas regional bisa dipulihkan tanpa Iran? Siapa yang bisa mengatakan kawasan akan mengalami stabilitas total tanpa Iran?” katanya.
Sementara itu, selama konferensi tingkat tinggi di Riyadh tersebut Trump menyalahkan Iran. Ia mengatakan semua konflik, dari Lebanon, Irak, sampai Yaman, didanai oleh Iran, dengan senjata dan melatih teroris, milisi dan kelompok ekstremis lainnya yang menyebabkan kerusakan dan kekacauan di seluruh wilayah.
Trump juga meminta dalam forum tersebut agar mengisolasi Iran, sampai rezim Iran bersedia menjadi mitra perdamaian. “Semua negara yang memiliki nurani haru bekerja sama untuk mengisolasinya,” tuturnya.