REPUBLIKA.CO.ID,NEW YORK -- Peretas menggunakan malware untuk mencuri data kartu pelanggan Chipotle Mexican Grill Inc. Data yang diambil termasuk nomor rekening, tanggal kadaluawarsa dan kode verifikasi interasi dari sistem pembayaran di beberapa restoran selama rentang waktu tiga pekan.
Chipotle yang berjuang untuk pulih dari penyimpangan pangan pada 2015 mengatakan, ppihaknya tidak tahu berapa banyak kartu pembayaran yang terpengaruh. Namun ia mengatakan, malware tersebut telah dihapus.
Direktur Kebijakan dan Advokasi di Privasi Right Clearinghouse Paul Stephens mengatakan, informasi data pelanggan yang didapat peretas bisa digunakan untuk menguras rekening bank atau melakukan pembelian kartu kredit. Sebagian besar restoran Chipotle AS mungkin telah terpengaruh oleh pelanggaran tersebut yang terjadi sekitar tanggal 24 hingga 18 April.
Chipotle yang mengoperasikan 2.249 restoran AS tidak menawarkan pemantauan kredit atau memberitahukan pelanggan yang terkena dampak secara langsung karena tidak mengumpulkan nama dan alamat surat pada saat pembayaran.
Perusahaan tersebut mengaku telah memasang pemberitahuan di situs web Chipotle dan Pizzeria Locale, juga mengeluarkan siaran pers untuk membuat para tamu mengetahui kejadian tersebut.