Ahad 28 May 2017 07:55 WIB

Donald Trump Akhiri Kunjungan Luar Negeri

Donald Trump
Foto: AP
Donald Trump

REPUBLIKA.CO.ID, SIGONELLA -- Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengakhiri lawatannya ke luar negeri selama sembilan hari pada Sabtu, dengan memberikan pidato di depan tentara AS bergaya kampanye. Trump mengunjungi Timur Tengah dan Eropa, memanjakan para pemimpin di Timteng dengan catatan hak asasi manusia yang masih dipertanyakan sementara menuntut sekutu tradisonalnya di Eropa agar mengeluarkan dana lebih banyak untuk pertahanan mereka.

Di konferensi tingkat tinggi Kelompok Tujuh (G7) di kota resor Taormina di Pulau Sicilia, Trump menolak permohonan enam sekutunya guna terus memberikan dukungan bagi perjanjian iklim Paris, dengan menyatakan ia perlu waktu lagi untuk mengambil keputusan.

Di sebuah hangar pangkalan Angkatan Laut AS di Sigonella, yang juga berada di Sicilia, Trump diperkenalkan oleh istrinya Melania, yang telah mencengangkan publik selama lawatan itu. Dua kali istrinya menepis ketika suaminya mencoba menarik tangan istrinya.

"Suamiku bekerja sangat keras dalam lawatan ini dan saya sangat bangga dengan dia," ujarnya.

Trump, yang helikopter Marine One mendarat dari Taormina di pesawat Air Force One, keluar dari pertemuan dua hari dengan menyatakan lawatannya sukses. Trump menyatakan ia telah membantu menekankan lagi kerja sama internasional dalam memerangi militan, sebuah ancaman yang katanya ditandai oleh bom bunuh diri di Mancehster, Inggris, dan pembunuhan pengikut Kristen Koptik di Mesir.

"Sungguh pertemuan produktif dimana saya memperkuat ikatan Amerika," ujar Trump. "Kami punya ikatan besar dengan negara-negara lain dan, dengan beberapa sekutu erat kami, kami merumpungkan satu pekan yang sungguh-sungguh bersejarah."

Trump tidak mengadakan jumpa pers di akhir lawatannya sebagaimana biasa dilakukan para presiden AS sebelumnya guna menghindari pertanyaan-pertanyaan tentang sejumlah masalah yang ia hadapi sekembalinya ke Washington Sabtu (27/5) malam.

Pemberhentian mantan Direktur FBI James Comey pada 9 Mei telah menimbulkan kekhawatiran mengenai apakah dia berusaha mendiamkan penyelidikan federal atas hubungan kampanyenya dengan Rusia tahun lalu.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement