REPUBLIKA.CO.ID, RICHMOND -- Setelah 17 tahun tak kunjung mendapatkan momongan, Adeboye dan Ajibola Taiwo dikaruniai enam anak kembar sekaligus. Sextuplets yang terdiri dari tiga anak laki-laki dan tiga anak perempuan itu lahir dalam kondisi baik dan sangat menggemaskan.
Bayi-bayi tersebut dilahirkan melalui operasi caesar di Virginia Commonwealth University (VCU) Medical Center di Richmond pekan lalu. Kelahiran mereka merupakan anugerah bagi pasangan Taiwo yang sudah mendamba-dambakan kehadiran buah hati di antara mereka.
Selama hampir dua dekade, Ajibola Taiwo yang berasal dari Nigeria Barat, telah mencoba berbagai cara agar bisa hamil, tapi selalu gagal. Pada November tahun lalu, ia mendapatkan kabar yang sangat menggembirakan setelah mendengar empat detak jantung sekaligus di dalam kehamilan pertamanya.
Kegembiraan Ajibola dan suaminya semakin memuncak setelah pasangan tersebut mengetahui mereka akan mendapatkan anak kembar enam. "Saya sangat senang. Untuk pertama kalinya kami menunggu mereka," kata Adeboye Taiwo, dikutip The Independent.
Kelahiran sextuplets sangat langka di Amerika Serikat (AS). Pada 2015, hampir empat juta bayi lahir di AS, tapi kasus kelahiran kembar empat atau lebih hanya berjumlah 24.
Setelah pasangan Taiwo mengetahui mereka akan memiliki enam bayi, sebuah tim yang terdiri 40 orang mulai melakukan latihan pengantaran dan latihan resusitasi untuk memastikan semuanya berjalan lancar di hari kelahiran. Setelah 30 minggu kehamilan, sudah waktunya bagi bayi-bayi itu untuk melihat dunia.
"Kami harus berkoordinasi dengan rekan kami di NICU untuk enam bayi prematur yang akan dilahirkan bersamaan," kata Dr. Susan Lanni, seorang dokter spesialis ibu dan janin di VCU.
Bayi pertama lahir pada 11 Mei 2017, pukul 08.26 waktu setempat. Ajibola Taiwo dipulangkan dari rumah sakit seminggu kemudian, sementara bayi-bayinya tetap berada di NICU selama dua minggu setelah kelahiran mereka.
"Ini adalah prestasi medis yang luar biasa yang tidak akan mungkin terjadi tanpa koordinasi luar biasa dari tim kebidanan dan neonatal kami," kata Dr Russell Moores, Direktur Unit Perawatan Intensif Neonatal di Rumah Sakit Anak Richmond di VCU.