REPUBLIKA.CO.ID, PYONGYANG -- Korea Utara dilaporkan telah menguji senjata antipesawat tipe terbaru pada Sabtu (27/5) kemarin. Senjata tersebut nantinya akan digunakan Korut untuk menyerang pesawat siluman yang memasuki wilayah udara mereka.
Kantor berita Korut, Korea Central News Agency (KCNA) melaporkan, uji coba senjata anti-pesawat pada Sabtu lalu disaksikan langsung oleh pemimpin tertinggi Korut, Kim Jong-un. KCNA juga mengatakan bahwa kerusakan pada sistem persenjataan tersebut telah diperbaiki.
Korea Utara Konfirmasi Kesuksesan Uji Coba Rudal Balistik Terbaru
Kendati demikian, para ahli meragukan klaim Korut terkait senjata anti-pesawatnya. "Korut menguji sistem senjata berpemandu anti-pesawat tipe baru dan menyarankan agar mereka dapat menyerang pesawat silumab dan rudal balistik. Namun saya rasa ini berlebihan mengingat tingkat teknologinya saat ini," ujar pakar Korut di komite penasihat untuk Kepala Staf Gabungan Korea Selatan, Yang Uk, seperti dilaporkan laman NBC News.
Pada pekan lalu, Korut telah dua kali melakukan uji coba rudal balistik jarak menengah. Salah satu yang diuji adalah rudal Pukguksong-2 dan diklaim telah sukses serta memenuhi semua kebutuhan teknis yang diperlukan untuk tindakan militer. Kim Jong-un dilaporkan telah menyetujui agar rudal Pukguksong-2 diproduksi massal.
Selain itu, Korut diketahui telah melakukan uji coba nuklir sebanyak lima kali hingga saat ini. Korut pun menyatakan bahwa pihaknya siap untuk menguji rudal balistik antar benua yang nantinya akan digunakan untuk menyerang Amerika Serikat. Namun hingga sekarang Korut belum berhasil meluncurkan rudal tersebut.