Senin 29 May 2017 13:36 WIB

Wali Kota Paris Larang Festival Perempuan Kulit Hitam

Rep: Puti Almas/ Red: Esthi Maharani
Menara Eiffel Paris
Foto: Reuters
Menara Eiffel Paris

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Wali Kota Paris, Prancis, Anne Hidalgo mengeluarkan larangan digelarnya sebuah acara bagi para perempuan dari golongan kulit hitam. Acara yang dikenal sebagai Festival Nyansapo itu mengusung tema tentang feminis.

Festival itu digelar pada Juli mendatang. Dari keterangan yang ada, 80 persen area utama acara hanya dikhususnya untuk perempuan kulit hitam. Kemudian warga kulit hitam lainnya dapat masuk ke area kedua. Berikutnya adalah area terakhir atau ketiga yang dibuka untuk semua kalangan.

Menurut Wali Kota Paris Anne Hidalgo, festival itu menjadi salah satu acara yang bersifat diskriminatif. Ia merasa berhak melarang suatu kegiatan yang memicu perpecahan publik untuk digelar.

"Kami di Paris memiliki hak untuk mengadili penyelenggara acara yang bersifat diskriminatif karena membagi orang-orang atas etnis mereka," ujar Hidalgo melalui jejaring sosial Twitter, dilansir BBC, Senin (29/5).

Beberapa organisasi anti-rasisme di Prancis juga mengecam adanya festival tersebut. Seperti SOS Racisme yang mengatakan bahwa acara itu bersifat keji dan hanya akan semakin menimbulkan perpisahan etnis lebih dalam di negara Eropa Barat itu.

Sementara itu, penyelenggara Festival Nyansapo memberikan pernyataan bahwa terjadi kesalahpahaman. Pihaknya menilai banyak berita palsu beredar yang membuat sejumlah asosiasi anti-rasis tidak memahami tujuan acara tersebut.

Penyelenggara dalam pernyataan itu juga mengatakan bahwa Wali Kota Paris tidak memiliki kewenangan untuk membatasi acara semacam itu. Festival Nyansapo rencananya berlangsung di salah satu lokasi yang selama ini menjadi area publik.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement