Selasa 30 May 2017 20:26 WIB

Penembak Polisi di Queensland Tewas Tertembak

Police line
Foto: Wikipedia
Police line

REPUBLIKA.CO.ID, QUEENSLAND -- Seorang pria yang membunuh perwira polisi di Lockyer Valley, Queensland, Australia ditembak mati setelah menahan polisi yang mengepungnya semalaman di sebuah rumah pertanian terpencil.

Pria bernama Rick Maddison yang berusia 40 tahun itu dinyatakan meninggal, Selasa (30/5) pagi ini setelah terjadi baku tembak dengan polisi. Tidak ada anggota polisi lain yang terluka dalam insiden tersebut.

Asisten Komisaris Polisi Mark Kelly menjelaskan Maddison meninggal setelah sebelumnya menembaki polisi. "Dia ditantang oleh polisi pada saat itu. Dia kemudian menembaki polisi tersebut," katanya.

"Polisi spesialis telah membalas tembakan - pria itu telah ditembak dan pria itu telah dinyatakan meninggal di tempat kejadian," tambahnya.

Maddison langsung melarikan diri setelah menembak mati Mayor Polisi Brett Forte, anggota Toowoomba Tactical Crime Squad, Senin (29/5) kemarin. Forte ditembak saat dia mencoba menghentikan mobil Maddison di sebuah jalan di kawasan Seventeen Mile, Lockyer Valley pada Senin sore.

Maddison kemudian melarikan diri ke semak-semak di kawasan Adare, dekat Gatton, dan kawasan itu pun langsung disterilkan beberapa kilometer persegi. Warga setempat mengatakan mereka lega mendengar kabar tersebut karena sejak kemarin banyak orang berpisah dari keluarganya.

Zona steril di sekitar tempat kejadian masih tetap berlaku. Polisi mengatakan Maddison memiliki banyak kejahatan di masa lalu.

 
Meninggal 'dalam tugas yang dia cintai'

Banyak karangan bunga diletakkan di depan kantor polisi Toowoomba untuk menghormati Forte. Ketua Queensland Police Union (QPU) Ian Leavers mengatakan Forte telah meninggal dalam tugas yang dia cintai.

"Itulah satu-satunya hal positif yang dapat kami ambil hikmahnya dari kejadia ini. Bahwa Brett melakukan pekerjaan yang dia cintai dan sangat berkomitmen melakukannya," katanya.

"Seperti yang kita ketahui kemarin - mereka [petugas] tidak punya waktu untuk berpikir. Semuanya terjadi dengan cepat, bagaimana hal itu terjadi, dan mereka melakukan apa yang mereka bisa," katanya.

"Tragisnya, Brett tidak pernah memiliki kesempatan. Kita harus menerima kenyataan itu, kita harus melanjutkan dan mendukung keluarga Brett, melakukan yang terbaik dan memulai kembali dari sana," jelasnya.

Diterbitkan Selasa 30 Mei 2017 oleh Farid M. Ibrahim dari berita di ABC News.

sumber : http://www.australiaplus.com/indonesian/berita/pelaku-penembakan-polisi-di-queensland-tewas-tertembak/8572480
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement