Rabu 31 May 2017 16:04 WIB

UNHCR Desak Maroko dan Aljazair Tolong Pengungsi Suriah

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Teguh Firmansyah
Pengungsi Suriah (ilustrasi).
Foto: EPA/Nikos Arvanitidis
Pengungsi Suriah (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, RABAT -- Badan pengungsi PBB, UNHCR, mendesak Maroko dan Aljazair untuk menyediakan jalan aman bagi 41 pengungsi Suriah yang terjebak sejak pertengahan April di lahan tak bertuan di antara kedua negara tersebut. Sebab menurut PBB, kondisi para pengungsi di sana sangat rentan bila Maroko atau Aljazair tak mengambil tindakan.

"Kami mendesak Aljazair dan Maroko untuk bekerja sama dengan kami dalam mengakhiri situasi berbahaya dan tidak dapat dipertahankan ini bagi pengungsi Suriah yang putus asa," kata UNHCR dalam sebuah pernyataannya pada Selasa (30/5), seperti dikutip laman Asharq Al-Awsat.

Adapun pengungsi di tanah tak bertuan tersebut, kata UNHCR, terdiri dari anak-anak, bayi, wanita. "Termasuk setidaknya satu wanita hamil yang dilaporkan membutuhkan operasi sesar yang mendesak," ujar UNHCR.

Oleh sebab itu, UNHCR meminta Maroko dan Aljazair untuk menyediakan fasilitas untuk para pengungsi Suriah tersebut. "Tindakan yang diminta kepada kedua pemerintah diperlukan dalam memfasilitasi bagian yang segera dan aman dari 41 pengungsi Suriah yang rentan," katanya.

Sebelumnya Maroko dan Aljazair sempat saling tuding terkait isu pengungsi Suriah. Maroko sempat menuduh Aljazair mengusir para pengungsi dari negaranya untuk menabur masalah dan menghasilkan arus imigran tak terkendali.

Aljazair sendiri membantah tuduhan Maroko. Mereka menilai tuduhan tersebut palsu dan sewenang-wenang. Hal ini membuat UNHCR cukup kebingungan. Sebab kedua negara menyadari keberadaan pengungsi, namun meminta agar mereka dibawa atau diungsikan ke tempat yang lebih aman dengan alasan kemanusiaan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement