Kamis 01 Jun 2017 11:17 WIB

Iran akan Gunakan Pasukan Irak Lawan Koalisi Arab

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Agus Yulianto
Sistem rudal pertahanan udara s-300 buatan Rusia untuk Iran (Ilustrasi)
Foto: armyrecognition.com
Sistem rudal pertahanan udara s-300 buatan Rusia untuk Iran (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN - Menteri Pertahanan Iran Hossein Dehghan mengatakan, negara-negara tetangganya yang bergabung dalam koalisi Arab adalah ancaman keamanan yang nyata bagi negaranya. Pernyataan itu disampaikan Dehghan dalam sebuah pidato di Kota Dezful, Iran, Kamis (1/6), yang banyak dikutip oleh sejumlah media lokal.

Al-Arabiya melaporkan, ucapan Dehghan yang paling menonjol adalah ancamannya untuk mengerahkan pasukan Irak, Popular Mobilization Forces. Pasukan ini akan diperintah untuk menyerang siapa saja yang mendukung koalisi Arab-Islam untuk melawan Iran.

Pernyataan tersebut menegaskan tudingan yang dilayangkan kepada Popular Mobilization Forces bahwa mereka telah menjadi alat di tangan rezim Iran. Pasukan tersebut bahkan tidak melakukan perintah yang diberikan oleh pemerintah pusat di Baghdad.

Menurut Dehghan, kebijakan luar negeri Iran tidak akan berubah meski ada banyak tekanan internasional. Hal itu juga akan berlaku walaupun Hassan Rouhani yang dinilai moderat telah terpilih kembali sebagai presiden.

Dalam pidatonya, Dehghan juga menantang Amerika Serikat (AS) mengenai komitmen negaranya terhadap pengembangan program rudal. Ia mengklaim bahwa Iran telah mengembangkan rudal balistik dengan jarak tempuh sekitar 3.000 km.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement