Kamis 01 Jun 2017 14:45 WIB

Warga Mosul Kelelahan, Panik dan Kelaparan

Rep: dyah ratna meta novia/ Red: Ani Nursalikah
Warga menunggu pembagian bantuan kemanusiaan di luar Mosul, Irak, Senin, 28 November 2016.
Foto: AP Photo/Hadi Mizban
Warga menunggu pembagian bantuan kemanusiaan di luar Mosul, Irak, Senin, 28 November 2016.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSUL -- Sumber-sumber militer mengatakan, langkah milisi ISIS ditujukan untuk mencegah terjadinya penyusupan yang membantu pasukan Irak masuk ke kantong ISIS di Mosul. Pasukan Irak berusaha keras masuk kantong-kantong pertahanan ISIS.

Warga sipil yang melarikan diri dari pertempuran antara pasukan Irak dengan ISIS di Mosul mengatakan, mereka mengalami berbagai kondisi mengerikan. Mereka mengalami kelelahan, panik, dan kelaparan. Selain itu mereka juga mengalami keterbatasan akses air.

Seseorang yang melarikan diri mengatakan selama Ramadhan ia bertahan hidup hanya dengan tepung dan air. Ini kondisi yang mengerikan. Seperti dilansir Aljazirah, Kamis, (1/6), seorang wanita tua mengatakan mereka diperlakukan sebagai tahanan dan tidak memiliki makanan atau air.

Pasukan Irak melancarkan operasi besar yang didukung AS untuk merebut kembali Mosul pada Oktober tahun lalu. Mereka berjuang menuju Kota Mosul dan merebut kembali sisi timurnya sebelum melakukan serangan untuk merebut wilayah barat Mosul yang lebih kecil namun lebih padat penduduknya.

Pertarungan tersebut telah memakan korban jiwa yang banyak, mendorong ratusan ribu orang untuk melarikan diri. Sementara ratusan orang lainnya telah terbunuh atau terluka.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement